Lombok Utara,Mediajurnalindonesia.id– Puluhan pengusaha lokal Lombok Utara melakukan Hearing ke kantor DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam rangka menyuarakan penolakan terhadap rencana masuknya retile Modern, Kamis (19/1/23).Perwakilan DPRD KLU lewat Komisi yang menerima peserta hearing di ruang sidang DPRD berjanji akan menindak lanjuti aspirasi Pengusaha Lokal tersebut.
Hakamah perwakilan Fraksi Gerindra mengatakan bahwa dirinya sudah turun ke pengusaha lokal yang ada di kecamatan gangga walaupun tanpa sepengetahuan ketua partainya,sebanyak 50 orang pengusaha yang ia datangi untuk didengarkan pendapatnya menyatakan keberatan adanya retile modern di Kabupaten Lombok Utara(KLU).
“Kami fraksi Gerindra juga menolak adanya Retile Modern tersebut ada di KLU dan bukan tanpa alasan karena kami sudah turun serta melakukan tanya jawab kepada pelaku usaha di kecamatan gangga dan sebanyak 50 orang yang kami tanyakan pendapatnya semua menyatakan keberatan atau menolak”tegasnya.
Tidak hanya fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, PDIP, Demokrat,dan Fraksi Nasdem juga menolak masuknya Retile Modern tersebut, seperti yang di sampaikan Skertaris PDIP I Made Karyase bahwa dia sudah berkoordinasi dengan partainya dan menolak rencana masuknya retile modern di Gumi Tio’ Tata Tunak.”Saya sudah jauh-jauh hari berkoordinasi dengan pimpinan partai dan menyatakan soal penolakan itu” ujarnya.
Dalam hearing tersebut pengusaha lokal lombok utara menyampaikan penolakan mereka terhadap rencana pemerintah dalam hal ini Bupati Lombok Utara yang memberikan izin masuknya warung waralaba tersebut.
Safwan Ketua Forum Pengusaha Lokal menyampaikan,Keberadaan Retile Modern ini akan berdampak kepada pengusaha lokal, disamping itu adanya retile modern ini juga akan membunuh usaha-usaha Lokal dan bisa mengakibatkan pengangguran karena dari toko-toko klontong yang mereka jalankan sekarang ini mereka bisa mempekerjakan 7 orang sebagai karyawannya.
“Soal usaha yang kami jalankan ini tutup nantinya tidak jadi masalah hanya saja persoalannya, bagaimana dengan nasib karyawan kami,itu yang harus dipertibangkan”pungkasnya.(Abdullah)