SIDOARJO, Mediajurnalindonesia.id – “Aku Senyawa Huma, terik; teduh se-Raya pergi; pulang”Bermula dari pengalaman pribadi sebagai seorang perantau, keberadaan huma menjadi hal yang penting untuk dimaknai. huma merupakan tempat terbentuknya kecerdasan seorang terkait dengan kesadaran psikis, etika dan sosio-kulturalnya. huma (house) dapat diartikan sebagai bangunan material, sebagai tempat tinggal ketika penumbuhan kehidupan berlangsung, atau sebagai kata kiasan (homy) tempat seseorang memperoleh kenyamanan dan keteduhan. Pemahaman tentang huma inilah yang dijadikan latar-belakang dan sumber ide kreatif dalam penciptaan karya seni.
Huma dari sudut pandang saya sebagai perantau adalah sebuah perjalanan yang menghasilkan berbagai macam pengalaman dari dinamika pergumulan dengan berbagai macam entitas dan kepentingan. Realitas Huma merupakan keberadaan berupa identitas diri yang terus menerus dipertaruhkan dan selalu ter-perbarui guna untuk dapat beradaptasi dengan kondisi dan realitas lingkungan yang dijalani. Huma merupakan identitas yang melekat pada karakter seseorang, hal tersebut tercermin oleh perilaku tindak tanduknya dalam berelasi.Melukis Huma merupakan tajuk utama dalam presentasi tunggal karya seni saya, yang berisikan diantaranya karya 2 dimensi dan 3 dimensi dalam balutan dimensi seni instalasi. Konsep dan narasi yang terkandung dalam setiap kekearyaan yang disaikan merupakan kumpulan fragmen peristiwa yang saya alami secara empiris dan juga yang saya pahami secara teoritis dalam memaknai kata, rasa, dan dinamika mengenai huma yang terwujudkan dalam bahasa visual dengan penggunaan objek idiom menyerupai bentuk manusia, juga abstraksi mengenai pengalaman kesadaran: psikis, etika, dan sosio-kultural dari berbagai macam ingatan yang tersimpan dalam memori. Penulis menuangkan gagasan konsep visual tersebut melalui kreativitas dengan dorongan intuisi dalam bentuk ekspresi karya seni murni.
Kusnadi SH. M. Hum mengatakan kegiatan ini merupakan pameran di rumah budaya Sidoarjo, saya sebagai bidang pemerintahan di provinsi Jawa Timur berterima kasih sekali kepada pengelola rumah budaya Sidoarjo ini yang kemudian menyediakan tempat orang untuk belajar tentang dirinya. Luar biasa sekali itu yang pertama, kemudian kita bicarakan lagi huma yang saya ketahui itu adalah terminologi masyarakat masyarakat pedesaan Jadi kalau di desa-desa itu tengah sawah, di pojok-pojok kampung di mana orang berkumpul disitu kemudian orang bercerita tentang permasalahannya kemudian mereka berkolaborasi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan untuk menyampaikan ide-idenya di huma. Sekarang diangkat sebagai satu tema untuk pameran lukisannya, ini menurut saya suatu kolaborasi seni lukis dan seni cerita ya luar biasa. Saya melihat bahwa pameran lukisan tadi melihat ini seperti hanya guratan-guratan di kanvas saja tapi tidak seperti itu ternyata bahwa kemudian mengangkat goresannya itu menjadi satu goresan dengan penampilan tiga dimensi. Ini luar biasa banget.
Saya ngobrol dengan pengelola rumah budaya terima kasih sekali kepada beliau-beliau yang sudah juga menjadikan ini sebagai suatu tempat untuk proses edukasi bagi masyarakat yang ada di sini dan harapan kita karena ini di Sidoarjo mungkin nanti pemerintah daerah bisa memberikan fasilitas. Apakah itu tempat pementasan dari teman-teman seniman ini hanya mampu menciptakan karya seni tapi terus kemudian tidak juga terpentaskan. Seniman akan bangga bisa mementaskan karyanya walaupun tidak dibayar.
Joko Prasetyono S. Pd. Msi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo melalui bidang kebudayaan menjelaskan acara ini sangat luar biasa sekali artinya di mana semua komunitas-komunitas seni yang ada di sini berkumpul dan harus dikemas lebih lagi salah satunya adalah kegiatan yang dilakukan pada malam hari ini dengan adanya pameran lukisan humas.
Kami dari dinas pendidikan sangat antusias dan apresiasi terhadap kegiatan pada malam hari tentunya bukan berhenti dari kegiatan hari ini saja tapi nanti ada event-event yang paling tidak menggema khususnya bukan dikenal di daerah hanya di Kecamatan Sidoarjo tapi mungkin nanti di kecamatan-kecamatan yang lain sehingga dapat mengenal apa yang terjadi di sini tidak jauh berbeda sehingga akhirnya komunitas yang ada saat ini itu akan berkolaborasi menjadi sebuah wadah yang kuat dan nantinya kegiatan ini bukan hanya berhenti di sini mungkin menjadi sebuah agenda Sidoarjo untuk mengenalkan Sidoarjo inilah Sidoarjo dengan dengan seninya.(msa)
