Lombok Utara,Mediajurnalindonesia.id-Ratusan masa datangi kantor Bupati Lombok Utara menyuarakan aspirasi penolakan mereka terkait dengan diizinkannya keberadaan Alfamart dan Retile Modern (RM) dibumi tiok,tata,tunak Lombok Utara oleh Bupati Djohan. pada Senin 13/02/2023.
Masa Demonstrasi melakukan aksinya dimulai dari Depan kantor DPRD, setelah beberapa saat berorasi mengajak DPRD ikut bergabung, masa kemudian melanjutkan aksinya didepan kantor Bupati.Namun tidak sampai halaman kantor Bupati masa dihadang oleh ratusan polisi yang diturunkan Polres Lotara dan SatPol PP untuk mengamankan situasi.
Didepan gerbang pintu masuk halaman kantor Bupati masa terus berorasi dan berteriak menyuarakan aspirasinya untuk bisa masuk dan bertemu lansung dengan Bupati. Setelah beberapa lama menunggu Bupatipun tak kunjung datang menemui masa hingga sempat terjadi dorong-dorongan karena masa aksi ingin menerobos masuk,akan tetapi Polisi yang sudah dari pagi disiagakan tetap menghalangi.
Kapolres Lombok Utara yang turun lansung ikut mengamankan beberapa kali membangun negosiasi dengan Hamdan selaku Korlap dari masa Demo untuk membubarkan masa dikarenakan Bupati tidak bisa ditemui karena sedang ada agenda rapat dan menyampaikan bahwa dalam waktu dekat Bupati akan jadwalkan untuk bertemu.
“Mohon maaf,tadi kami sudah sampaikan ke Bupati niatan saudara-saudara untuk bertemu,tetapi untuk saat ini Bupati
masih ada kegiatan didalam dan nanti akan dijadwalkan untuk ketemu”Ujarnya menirukan Ucap Bupati
Namun Maya Arnadi selaku Kordum Aksi menolak alasan tersebut dan terus berorasi meminta masa untuk terus melakukan aksi sampai nantinya Bupati keluar untuk bertemu atau perwakilan masa diterima Bupati.
“Kita tidak akan bubar sampai kita bisa bertemu Djohan Sjamsu,bila perlu kita tunggu sampai pulang kantor,dan kita hadang disini”Tandasnya
Dalam aksi tersebut masa lewat Korlap Hamdan menyampaikan, ada 3 hal yang menjadi Tuntutannya.diantaranya, menuntut Bupati Lombok Utara menolak segala jenis Retile Modern,serta mencabut Izin Retile Modern Dilombok utara,dan jika tidak dipenuhi hal tersebut maka Bupati diminta mengundurkan diri dari Jabatan Bupati.
Demonstrasi sempat terhenti beberapa saat dan dilanjutkan kembali setelah jam istirahat kantor selesai,Sahuri selaku orator kembali berorasi meminta masa tetap semangat sampai dengan nantinya mereka diterima Bupati.
“Walaupun berpanasan kita harus tetap disini menunggu sampai Bupati keluar,ingat! Tidak ada kemenangan tanpa perjuangan”.Serunya
Namun sampai masuk waktu sore Bupatipun tak kunjung keluar menemui masa Demonstrasi yang menyulut masa terus berteriak menyebut dan memanggil Bupati dan pada akhirnya mereka mengancam akan datang lagi membawa masa lebih banyak dan setelah itu masa membubarkan diri dengan damai.(Doel)
