Mataram, Mediajurnalindonesia id- Dalam hiruk-pikuk perpolitikan Indonesia yang terus bergulir, suara seorang pemimpin mampu menjadi penyejuk di tengah riuhnya emosi kolektif. Salah satu sosok yang mencuri perhatian adalah HK. Ir. H. Lalu Winengan, M.M., Koordinator Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Nusa Tenggara Barat. Dalam pandangannya yang tajam dan penuh kebijaksanaan, Lalu Winengan mengingatkan akan pentingnya menahan diri, terutama ketika emosi bisa mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan. 31/8/2025

Seiring massifnya aksi mahasiswa dan masyarakat yang terjadi belakangan ini, Miq Win sapaan akrabnya mengidentifikasi kekacauan yang muncul sebagai respons terhadap pernyataan serta tindakan beberapa oknum elite politik. Ia menilai bahwa komentar dan keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat saat ini dapat memicu reaksi yang berlebihan. Dalam analisanya, aksi-aksi tersebut bukan hanya sekadar unjuk rasa, tetapi juga merupakan kritik tajam terhadap kebijakan-kebijakan eksekutif dan legislatif yang dianggap melampaui batas nalar publik.

“Di era digital ini, kita dapat menyaksikan sendiri bagaimana massa aksi yang awalnya terukur dan damai, seketika bisa berubah menjadi kemarahan yang meluap-luap,” ujarnya.

Menyaksikan perubahan ini, ia mengingatkan akan adanya dampak tragis yang seringkali mengikutsertakan korban, tidak hanya bagi para pengunjuk rasa, tetapi juga bagi masyarakat umum.

Menghadapi situasi yang penuh tensi ini, Lalu Winengan dengan tulus menyampaikan dukacita mendalam kepada mereka yang menjadi korban dari kerusuhan yang terjadi, menyebut mereka sebagai para pahlawan demokrasi. Dalam seruannya, ia menggugah kesadaran semua pihak untuk menahan diri, dan mengalihkan fokus dari tindakan emosional yang bisa berakibat fatal.

Lebih jauh, Mamiq Win memberikan penekanan bagi seluruh kader HMI dan alumni HMI di NTB agar lebih reflektif sebelum mengerahkan aksi.

“Kita tidak melarang kebebasan berekspresi karena di dalam konstitusi kita dijamin. Namun, jika momen itu berujung pada kemarahan, sebaiknya kita pertimbangkan untuk tidak melakukannya,” tegasnya.
Pesan ini adalah sebuah ajakan untuk memikirkan kembali tentang tujuan dan cara mencapai aspirasi yang diinginkan.

Dia juga menekankan pentingnya sabar dan bijak dalam menanggapi situasi yang terjadi. Dalam imbauannya kepada Majelis Daerah KAHMI di seluruh kabupaten dan kota se-NTB, Lalu Winengan mengharapkan agar semua kader dan pengurus HMI menghindari aksi-aksi yang bisa berujung pada kerusakan dan kekacauan.

“Jika anggap saya masih menjadi Koordinator Presidium Wilayah KAHMI, mari kita sama-sama merenungkan kembali aksi-aksi yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” imbuhnya.

Dalam suasana yang penuh gejolak ini, Lalu Winengan tampil sebagai sorot cahaya yang mengajak semua pihak untuk lebih introspektif. Ia menekankan bahwa di balik setiap emosi harus ada perencanaan yang baik, dan di balik setiap tindakan harus ada pertimbangan yang cermat. Dalam perjuangan menegakkan pilar-pilar demokrasi, sebaiknya kita tidak hanya bertindak berdasarkan emosi, tetapi juga berpikir jernih untuk memastikan bahwa langkah yang diambil tidak merugikan diri sendiri dan masyarakat. Dengan cara ini, perjuangan kita akan lebih bermakna dan memiliki dampak yang positif bagi kehidupan bangsa. (Ramli Mji)