Lombok Utara, Mediajurnalindonesia.id – Pemasangan besi penyangga papan identitas destinasi wisata di kawasan Malimbu, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, ramai diperbincangkan di media sosial.

Dalam video berdurasi 25 detik yang dibagikan akun Bani Ismail, tampak besi-besi penyangga menjorok di area pandang wisatawan. Pengunggah video mempertanyakan fungsi besi tersebut yang dinilai mengganggu keindahan panorama alam, daya tarik utama kawasan wisata Malimbu.

“Pemkab KLU ini besi faedahnya apa, kesannya tidak estetik lagi tempat tamu (wisatawan) untuk berfoto. Orang dari Jakarta, dari luar daerah, bukan mau lihat besi, Pak,” ujar perekam video tersebut yang kemudian memantik beragam komentar warganet.

Menanggapi ramainya sorotan publik, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Dende Dewi Tresna Budi Astuti, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan, besi-besi itu merupakan bagian dari struktur papan identitas destinasi wisata yang tengah dipasang pemerintah daerah sebagai upaya penguatan branding pariwisata.

“Jadi kami memprogramkan di APBD murni 2025 senilai Rp50 juta untuk papan identitas destinasi wisata. Salah satunya di Malimbu, dengan harapan wisatawan dapat selfie atau berfoto di papan identitas tersebut,” kata Dende, Selasa(18/11/2025).

Menurutnya, keberadaan papan identitas itu penting untuk memberikan informasi sekaligus memudahkan wisatawan, terutama dari luar daerah, mengenali nama lokasi yang mereka kunjungi. Papan nama yang dilengkapi desain khas diharapkan dapat menjadi titik swafoto dan penanda visual Malimbu di media sosial.

Terkait lokasi pemasangan awal yang berada di trotoar dan dinilai mengganggu pemandangan maupun kenyamanan wisatawan, Dende mengakui adanya kekeliruan teknis dari pihak rekanan pelaksana. Ia memastikan, lokasi pemasangan telah dievaluasi dan diperbaiki.

“Kami sudah menelepon rekanan dan papan identitas itu sudah dipindahkan. Kami juga sedang berkomunikasi dengan Balai Jalan Nasional untuk pemilihan lokasi pemasangan papan nama yang paling pas,” ujarnya.

Dende menegaskan, prinsipnya pemasangan papan identitas tidak boleh mengurangi pengalaman wisatawan menikmati keindahan alam Lombok Utara. Sebaliknya, keberadaan papan tersebut diharapkan menjadi sarana informasi dan promosi yang melengkapi daya tarik alam yang sudah dimiliki Malimbu.

“Para wisatawan yang berselfie di papan nama tersebut nantinya pasti akan membagikan momen liburan mereka di media sosial. Secara tidak langsung itu akan menjadi promosi bagi Malimbu,” kata dia.

Dukungan atas pemasangan papan nama juga datang dari pelaku usaha di sekitar lokasi. Salah seorang pedagang di kawasan Malimbu, Zaenudin, menilai papan identitas akan menambah daya tarik spot foto ketika pengerjaannya selesai.

“Kami sebagai pedagang mendukung pemasangan papan nama ini, biar pengunjung makin ramai. Papan ini belum jadi, makanya banyak yang bertanya. Tapi kalau sudah jadi nanti pasti bagus,” ujarnya.

Polemik singkat soal besi penyangga di Malimbu ini menjadi catatan penting mengenai penataan elemen penunjang di destinasi wisata. Di satu sisi, kebutuhan promosi dan penanda lokasi kian penting di era media sosial.

Di sisi lain, kepekaan terhadap estetika lanskap dan kenyamanan pengunjung tetap harus menjadi pertimbangan utama dalam setiap intervensi pembangunan di kawasan wisata alam.(Doel)