Mediajurnalindonesia.id
Penulis : Ahmad Ernady Ketua DPD Partai Garuda NTB
Ekonomi kerakyatan merupakan ekonomi yang digerakkan, dikelola dan dimajukan oleh rakyat secara luas. Ekonomi kerakyatan dapat dikatakan sebagai antitesa dari ekonomi yang digerakkan oleh individu yang bertumpu pada kekuatan modal. Dengan kata lain ekonomi kerakyatan merupakan kebalikan dari ekonomi kapitalisme yang menggelobal.
Ekonomi kerakyatan selalu baru sifatnya karena ekonomi kerakyatan ini selalu dihadapkan pada bagaimana ia eksis ditengah gempuran ekonomi kapitalisme. Bayangkan bagaimana produk ayam goreng dengan label tertentu dapat menguasai pasar seluruh dunia. Sementara ayam goreng lokal berusaha pula untuk menjadi pavorite di masyarakat.
“Pertarungan antara ekonomi raksasa dengan ekonomi milik rakyat itulah yang membuat pembicaraan mengenai ekonomi Indonesia selalu menarik dibicarakan. Ekonomi kerakyatan di mana masyarakat Indonesia secara luas menggantungkan kehidupannya. Dalam pada itu sering kali di/terganggu keberadaannya oleh ekonomi kaum (raksasa) kapitalisme.
Nah pada posisi inilah pemerintah harus dapat menjadi penengah bagaimana agar ekonomi kerakyatan dapat tumbuh dan maju di tengah-tengah kekuatan ekonomi kapitalisme. Pemerintah harus dapat melakukan berbagai instrument pemberdayaan bagi melindungi masyarakat dalam konteks ini pelaku ekonomi kerakyatan.Pemerintah harus terus menerus melakukan pengarusutamaan bagi berbuat yang terbaik untuk para pelaku ekonomi kerakyatan.Pemerintah harus terus menerus melakukan pengarusutamaan bagi berbuat yang terbaik untuk para pelaku ekonomi kerakyatan.
Mulai dari mempermudah akses permodalan. Pelatihan wirausaha sampai pada pemberian izin usaha harus tetap dipermudah untuk kemajuan ekonomi masyarkat. Bagaimana pun ekonomi kerakyatan meruapakan benteng terakhir dari perekonomian masyarakat Indonesia.
Posisi strategis ekonomi kerakyatan ini disadari betul oleh Dr. H. Nasruddin sehingga masuk dalam misi besar yang hendak diwujudkannya. Untuk terus berbuat yang terbaik bagi ekonomi kerakyatan memang tidak bisa jadi sekali melainkan terus menerus mencari bentuk terbaik. Oleh karena itu pembelajaran bagi mencari format terbaik akan terus dicarikan jalan. Ada studi banding juga bisa dilakukan bagi terus memberikan pelayanan terbaik bagi terus memajukan ekonomi kerakyatan. Tentu semua nya akan dilakukan oleh Dr. H. Nasruddin dalam rangka memberikan perkhidmatan di Bumi Patuh Karya.(Ramli.Mji)