Sumbawa Barat.Mediajurnalindonesia.id-
Seorang tokoh pemuda di Maluk Kabupaten Sumbawa Barat Boy Burhanuddin Teta, mantan Anggota Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang ( Amanat ) berbicara banyak hal soal Aksi demo yang dibekingi oleh Eks Petinggi PT AMNT, kepada awak media pada senin ( 26/06 ) mengaku dia dan beberapa aktivis di KSB sengaja direkrut oleh eks petinggi AMMAN dan digaji Rp 5 juta per bulan untuk menggelar aksi-aksi menyerang perusahaan.
“Kita digaji 5 juta waktu itu per satu bulan,” kata Boy.
Boy mengaku sudah sering bertemu eks petinggi perusahaan tersebut. Mereka kemudian merancang aksi bagaimana menyerang perusahaan dengan isu-isu strategis di sana, berbekal informasi dari eks petinggi yang pernah menjadi orang paling berperan strategis di PT AMNT. “Saya ke rumahnya waktu itu. Ini benar, saya tidak gentar berbicara benar. Saya berani mempertanggungjawabkan yang membiayai beberapa aksi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang, Kita digaji 5 juta waktu itu saat saya menjadi anggota LSM tersebut yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang , ” Sekarang (gajinya) enggak tahu,” katanya.
Karena merasa diperalat oleh eks petinggi PT AMNT melalui setingan rekayasanya bersama LSM tersebut, lanjut Boy, akhirnya dia ( boy red ) dan beberapa rekannya mengundurkan diri dari keanggotaan LSM tersebut.
” Kami Jumat kemarin melakukan konvoi di lima desa. Kita mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan oknum mengatasnamakan masyarakat KSB Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang ” katanya jelas.
Boy juga tegas mengatakan jika oknum eks petinggi PT AMBT tersebut terus memprovokasi melalui Alinsi Masyarakat Anti Mafia Tambang agar Investasi di Sumbawa Barat dibuat tidak kondusif, dengan tegas Boy melalui organisasi yang dia pimpin yaitu Pemuda Pancasila akan menolak kedatangan oknum eks PT. AMNT itu.
“Kalau oknum itu masih ada di belakang tidak menutup kemungkinan Pemuda Pancasila akan menolak dia datang ke KSB,” katanya.
Perlu diingat Kata Boy, apa yang saya katakan didepan awak media hari ini, siap mempertanggung jawabkan secara hukum, ” saya siap membongkar siapa yang mendanai di balik Aksi terhadap PT AMNT ” tegas Boy
Terkait adanya pernyataan dari Konsultan Hukum GABUNGAN JURNALIS INVESTIGASI NTB I Gusti Putu Ekadana ,SH , terkait adanya wartawan GJI yang dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang tersebut atas pemberitaan yang menuding Cakil dibelakang Aksi Demo Kian Terjawab, untuk Bubarkan LSM tersebut, menurut Boy pada dasarnya sangat sepakat dan mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Konsultan Hukum GJI, ” saya mendukung pembubaran Amanat yang Aksinya tidak terarah dan jelas, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap investasi di Sumbawa Barat, saya ini menjadi korban dari Amanat tersebut yang mengatasnamakan rakyat, ternyata kami diperalat ” kata Boy Mantap
Sementara Muhlis Jantup, juga mantan anggota LSM Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang juga mengatakan hal yang sama kepada awak media, dalam pengakuannya hal yang menjadi pertanyaan besar adalah, harapannya Amanat itu apa, apakah ini harapannya Amanat atau harapannya Masyarakat Sumbawa Barat, makanya kita kembali pada komitmen aksi pertama adalah aksi prioritas harapan masyarakat yaitu PPM segera diselesaikan oleh PT AMNT, Black List segera dibuka bagi eks Amman Mineral dan eks Newmont Nusa Tenggara, ” karena sudah melebar, akhirnya saya keluar dari Amanat ” kata Mukhlis
Kemudian berbicara lagi terkait kebebasan untuk berserikat lanjut Mukhlis, untuk segera diselesaikan , kalau ini tidak segera ditindak lanjuti oleh PT AMNT maka persoalannya akan berlarut – larut tanpa kepastian, yang menjadi dan blunder ditengah masyarakat, sehingga nantinya akan melahirkan LSM-LSM yang tidak bertanggung jawab mengatasnamakan rakyat.
Maka kehadiran Rekan – Rekan Gabungan Jurnalis Investigasi yang juga ada orang tua kita EKADANA SH selaku Konsultan Hukum GJI, sangat luar biasa untuk mengetuk hati PT AMNT kedepan ” bila perlu bulan ini segera untuk merealisasikan PPM dan membuka Blacklist eks karyawan, karena mangement PT AMNT sudah mengeluarkan Statmen untuk menyelesaikan terkait masalah PPM sejak bulan maret, saat ini saya menunggu janjjinya PT AMNT ” kata Mukhlis
Menurut Mukhlis, benang kusutnya adalah saling melempar tanggung jawab, AMNT menyuruh mempertanyakan ke Gubernur, Gubernur menyuruh mempertanyakan ke Bupati, inilah yang membuat ketidak pastian sehingga melahirkan LSM-LSM yang baru dengan mengatasnamakan rakyat, hal inilah yang tidak kita inginkan.,” maka masyarakat akan semakin bingung, harapan kita ini harus diselesaikan bersama teman teman GJI ” harapnya.
Untuk itu,Muhlis sangat sepakat mendukung semua Investasi yang ada disumvawa barat, termasuk juga kemarin kita bergerilya memberikan support ke AMNT terkait pengajuan IPO Amman Mineral, kemudian akan segera rilis dan lain sebagainya,” nah harapan kita ini sebagai masyarakat PPM ini yang sudah digaungkan semenjak tahun sebelumnya untuk segera dituntaskan,karena sampai dengan saat ini belum juga diselesaikan ” katanya
Maka dalam hal ini, kalau ada lembaga mengatasnamakan masyarakat yang tidak jelas sepakat untuk dibubarkan, akan tetapi jangan lupa juga tanggung jawab AMMAN MINERAL terkait PPM harus segera dituntaskan.(dilansirmedia bidikankameranews.com)( red)