Sidoarjo Mediajurnalindonesia.id – Untuk mengurangi pengangguran usia produktif Zahlul Yussar S. I. Kom anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo yang juga ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia) Sidoarjo mengadakan pelatihan servis sepeda motor bagi generasi muda yang masih belum bekerja selama duapuluh hari. Apabila lulus maka akan mendapatkan sertifikat kompetensi.
Zahlul Yussar mengatakan ini adalah pelatihan yang berbasis tenaga kerja Mandiri Alhamdulillah dalam duapuluh hari ini teman-teman kita lakukan pelatihan ada teori maupun praktek dan hari ini adalah hari terakhir yang di mana ujian teman-teman mekanik untuk bisa mendapatkan sertifikasi dari BNSP maupun dari dinas tenaga kerja. Semoga mekanik ini bisa menekan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Sidoarjo
Ketua IMI Sidoarjo menambahkan dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas tenaga mekanik yang ada di Kabupaten Sidoarjo tentunya dan peserta pelatihan bisa semakin menambah ilmunya, menambah pengalaman dan lain sebagainya sehingga bisa memperkembangkan dunia otomotif di Kabupaten Sidoarjo.
“Pelatihan ini untuk menambah pengetahuan para mekanik sehingga bisa mengembangkan otomotif Sidoarjo,” kata Zahlul Yussar S. I. Kom.
“Dengan pelatihan ini bisa merubah wajah Sidoarjo menjadi lebih baik lagi melalui otomotif,” tekannya
Mas Alul menekankan saya selalu ketua IMI Sidoarjo sekaligus anggota DPRD ingin bisa merubah wajah Sidoarjo menjadi yang lebih baik lagi lewat dunia otomotif dan kita harapkan teman-teman dari 16 orang ini bisa lulus serentak dan bisa menjadi tenaga kerja yang mandiri tenaga kerja yang profesional yang dibutuhkan oleh masyarakat
Mas Yussar menjelaskan selain mendapat pelatihan mereka mendapat bantuan kompresor dan kunci saya sehingga bisa menjadi tenaga kerja yang mandiri, punya bengkel sendiri dan lain sebagainya karena selama 20 pelatihan maka hari ini kita bisa merekomendasikan agar bisa terjun di dunia kerja dan mandiri.
“Peserta pelatihan juga mendapatkan bantuan berupa kunci set dan kompresor sehingga bisa langsung bekerja secara mandiri,” terangnya.
Drs. Undang Ahmad M.M assesor dari BNSP mengatakan dengan adanya pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi sebagai pembekalan supaya lebih bagus dan setelah di adakan tes sertifikasi hasilnya sudah mendekati 90% istilahnya sudah hampir lolos. Tapi ini akan dibuktikan dengan ujian. Karena ujian belum selesai maka kita belum bisa memutuskan. Untuk saat ini uji kompetensinya engine tune up injeksi jadi memeriksa busi, pemeriksaan injektor, pemeriksaan filter udara yang injeksi bukan berhubungan denganoperforma mesin jadi khusus untuk tune up injektor.(msa)