Daerah

SMAN 1 Gerung, Bantah adanya Dugaan Pungli Untuk Kegiatan Perpisahan Siswa Kelas XII.

Lombok Barat, Mediajurnalindonesia.id- Kepala Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN 1) Gerung membantah keras dugaan adanya pungutan liar dana perpisahan sebagaimana disebut dalam pemberitaan salahsatu media online. Pihak sekolah menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar dan menyesatkan.

Kepala SMAN 1 Gerung, M. Ridwan Helmy, M.P.d, menegaskan, “ memang benar pihak sekolah mengadakan acara pelepasan atau penyerahan kembali bagi siswa kelas XII kepada orangtua nya bukan perpisahan namun “Pelepasan” Tidak benar pula sekolah membebani orang tua atau wali murid dengan pungutan dana perpisahan. Sama sekali itu tidak ada sesuai dengan surat edaran yang kami sampaikan dengan nomor : 670/422.2/SMAN.1/IX/2025” tegasnya.

Ia memperjelas, sekolah juga tidak pernah mengeluarkan instruksi atau arahan, baik tertulis maupun lisan, untuk mengumpulkan dana perpisahan. “Tuduhan adanya pungutan Rp480.000 jelas tidak benar. Sekolah tidak pernah meminta dana perpisahan dalam bentuk apapun, baik tunai maupun cicilan,” ucapnya.

BACA JUGA   Gelar Baksos, Polres Lobar Santuni Anak Yatim dan Beri Pesan Kamtibmas di Desa Rumak

Ridwan menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan pada 10 Mei 2025 hanyalah acara pelepasan sederhana. “Kami hanya mengundang siswa, komite, dan unsur muspika. Acara itu sederhana, kami batasi agar siswa cukup memakai batik dan celana hitam. Untuk siswa putri bahkan kami larang
menggunakan kebaya agar tidak membebani orang tua,” jelasnya.

Ia menegaskan kembali bahwa segala aktivitas setelah pelepasan bukan tanggung jawab sekolah. “Kalau ada kegiatan pribadi di luar, itu murni inisiatif siswa. Sekolah tidak terlibat,” tegas Ridwan.

Pihak sekolah, kata dia, juga sudah menerbitkan surat edaran resmi. “Lewat surat edaran dan grup WhatsApp, kami sudah tegaskan tidak ada penggalangan dana perpisahan. Ini untuk mencegah kesalahpahaman,” ujarnya.

Sementara itu, wali murid kelas XII, Erwin S. Atmajaya, turut membenarkan klarifikasi tersebut.

“Saya sebagai wali murid Sejak anak-anak ujian pada bulan Mei hingga l, adanya kegiatan Pelepasan dan penyerahan anak kepada orangtuanya, tidak pernah ada arahan mengeluarkan biaya perpisahan. Tidak ada pungutan sama sekali dari pihak sekolah,” kata Erwin.

BACA JUGA   Polsek Lingsar Terus Awasi Pembagian MBG Dukung Generasi Sehat Sejak Dini

Ia bahkan menegaskan, kegiatan ekstrakurikuler saja tidak pernah membebani siswa. “Waktu lomba Paskibra di Mataram saja , anak-anak hanya pakai baju sehari-hari. Sekolah malah mencari bantuan pihak ketiga karena memang tidak ada dana. Jadi apalagi perpisahan, jelas tidak mungkin dibebankan ke orang tua,” ucapnya.

Erwin juga membantah isu arahan baju adat. “Saya sudah tanya langsung kepala sekolah, beliau justru melarang pakai baju adat agar tidak memberatkan. Kalau ada yang minta dana, itu bukan dari sekolah,” tegasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menekankan kembali bahwa isu tersebut hanyalah kabar liar. “Sepanjang pengalaman saya di SMAN 1 Gerung, tidak pernah ada pungutan liar. Jangan sampai nama sekolah dibawa-bawa,” pungkasnya. (Ramli Mji)

Artikel Lainnya

Back to top button