Bandung, Mediajunalindonesia.id – “Bukan, mereka bukan belajar bertani, atau memasak” Kata Herlinda Maya Kumalasari, SE, MM. dosen yang mempin perjalanan ke BBPP Lembang menjelaskan “Saya mengajak mereka agar dapat membaca peluang pasar hasil-hasil pertanian, pengolahan dan peningkatan produk pertanian sehingga mempunyai nilai lebih di pasar global.” Herlinda menambahkan “Ternyata para mahasiswa sangat antusias bertanya dan menggali informasi tentang kualitas hasil pertanian yang berpeluang di pasar”
Di BBPP Lermbang, tanggal 5 Februari 2025 Mahasiswa semester 5 Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kunjungan edukasi ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai pengelolaan bisnis di sektor pertanian.
Rahmatul Nur Fadila dengan antusias mengatakan “Kunjungan ini memberikan pengalaman berharga untuk memahami bagaimana bisnis di sektor agrikultur dan industri kreatif dapat dikelola secara profesional. “Kami belajar banyak, mulai dari teknologi di sektor pertanian hingga inovasi dalam industri kreatif. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus belajar dan berkontribusi di masa depan” ujarnya.
Kunjungan yang dilakukan ke BBPP Lembang Jawa Barat, sebuah institusi yang berada di wilayah sentra produksi sayuran dan tanaman hias yang subur. Selain menjadi daerah agrowisata, BBPP Lembang juga dikenal sebagai pusat pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian. Mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang peran BBPP Lembang dalam menyelenggarakan workshop dan seminar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Fokus utama lembaga ini adalah teknologi pertanian untuk sayuran, tanaman hias, dan buah-buahan.
Dalam kunjungan ini, mahasiswa diajak untuk melihat langsung berbagai fasilitas modern yang dimiliki BBPP Lembang, termasuk kebun percobaan dan area produksi tanaman hias. Para mahasiswa juga diberikan wawasan tentang inovasi teknologi yang diterapkan dalam sektor pertanian. Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diterapkan dalam konteks manajemen bisnis berbasis agrikultur.(msa)
