Mataram, Mediajurnalindonesia.id – Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPW AGPAII) Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan keprihatinan atas belum dibayarkannya Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 bagi Guru Pendidikan Agama (GPA) di jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Provinsi NTB.
Dalam koordinasi dengan Bidang PAKIS Kanwil Kemenag NTB dan Bidang GTK Disdikbud NTB, Senin (6/10), terungkap bahwa mayoritas Guru PAI dan Pendidikan Agama lintas Agama belum menerima hak tersebut, meski telah memenuhi seluruh persyaratan administratif dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Kondisi ini memperpanjang persoalan yang telah diadukan DPW AGPAII NTB kepada Kementerian Keuangan RI (DJPK) melalui Surat Nomor 16/DPW-AGPAII-NTB/B-I/XII/2024. Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2023 dan PP No. 14 Tahun 2024, guru ASN, termasuk guru PA, berhak atas tambahan komponen tunjangan profesi (TPG) dalam THR dan Gaji ke-13. Namun, guru PA SMA/SMK/SLB di NTB tidak menerima hak tersebut akibat dualisme pengelolaan antara Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
Ketua DPW AGPAII NTB, Sulman Haris, menegaskan, guru PAI sudah menjalankan semua persyaratan administrasi yang diminta oleh pemerintah dan telah menjalankan kewajiban sebagai tenaga pendidik dengan penuh tanggung jawab.
“Guru PAI bukan sekadar pengajar, mereka penjaga moral bangsa. Sudah selayaknya memperoleh hak yang sama dengan guru lainnya”, ujar Sulman.
DPW AGPAII NTB mendesak Gubernur NTB untuk memberikan perhatian serius terhadap keterlambatan pembayaran THR dan Gaji ke-13 guru PAI dan mendorong percepatan realisasi hak-hak tersebut, serta menjamin keadilan dan kesetaraan kesejahteraan guru di seluruh jenjang.
“Kami tidak menuntut lebih, hanya menagih hak yang semestinya. Keadilan bukan angka di laporan, melainkan kesejahteraan yang dirasakan para guru yang tulus mengabdi,” tutup Sulman Haris.
DPW AGPAII NTB berharap langkah cepat Pemerintah Provinsi NTB akan menjadi bentuk penghargaan nyata terhadap dedikasi guru PAI dalam membina moral dan spiritual generasi bangsa. (Red/RJ)
Tinggalkan Balasan