Lombok Tengah.mediajurnalindonesia.id- Desa Selebung Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah NTB, mewakili Lombok Tengah mengikuti ajang Lomba Desa Tingkat Provinsi Nuasa Tenggara Barat 2025, penialian Lomba Desa Tingkat Provinsi dialaksanakan hari, Kamis (12/6/2025) di Kantor Desa Selebung
Kepala Desa Selebung Agus Kusumahadi S.H. ketika ditemui media, Jumat (15/6/2025), menjelaskan berkat perjuangan panjang seluruh elemen masyarakat dan seluruh perangkat, Desa Selebung meraih Juara pertama ditingkat Kabupaten dan bisa mengikuti Lomba Desa ke Tingkat Provinsi.
Kades Selebung yang baru 3 th menjalankan tugas sebagai Kepala Desa untuk periode ke 2 ini, ternyata memiliki 5 inovasi sebagai program unggulannya, sehingga Desanya bisa lolos ke Tingkat Provinsi, nantinya diharapkan Desa Selebung bisa membawa nama baik Lombok Tengah di level Nasional.
Dijelaskan Agus ke 5 inovasi yang dijalankannya didesanya ada 5.antara lain: ketahanan dan kemandirian pangan dengan menciptakan sistem pertanian hulu hilir, pertanian hulu hilir ini maksudnya mulai dari penyediaan bibit padi dikelola sendiri, kemudian terkait pupuk diolah dan diproduksi sendiri oleh masyarakat.
Selanjutnya kata kades, gabah dan berasnya kita serap dan kita olah untuk di kemudian dijual kepada masyarakat. yang secara khusus soal kemandiran pangan di desa selebung ini adalah penetapan harga eceran tertinggi atau HET. harga eceran tertinggi beras di desa selebung ditetapkan dengan rincian, beras premium seharga Rp.13,500, beras medium seharga Rp.12.000,- beras beras menir seharga Rp. 8000 dan beras organik Rp.15,500 dengan penetapan harga harga ini warga desa selebung tidak lagi terpengaruh oleh pluktuasi harga beras di pasaran luar, walaupun seperti bulan ini harga beras premium mencapai 15.000, kita tetap menjual 13.500 sampai ada penetapan harga baru yang biasanya dilaksanakan pada akhir musim tanam tahap ke3 setiap tahunnya.
Inovasi yang kedua Desa Selebung menonjolkan budidaya perikanan air tawar dengan jenis ikan nila, ada sekitar 27 hektar sampai 30 hektar lahan kolam yang dimiliki masyarakat desa selebung, sekarang ini, Desa memberika bimbingan kepada masyarakat selebung untuk mendorong perikanan menggunakan teknologi seperti mesin kincir Air, untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, di samping itu juga memberikan pembinaan pelatihan produksi probiotik sebagai suplemen tambahan dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan.
Inovasi yang ketiga pembinaan kepada para pemuda dan meberikan biasiswa bagi mahasiswa sampe semester 8, memberikan kursus bahasa inggris, bagi pemuda pemuda yang tidak bisa melanjutkan studynya selama 5 bulan, setelah selesai kursus dengan skil yg dimiliki, mereka dipekerjakan sesuai dengan keahliannya.
Inovasi yang keempat adalah data dan layanan digital.
Menurut Agus, saat ini desa selebung terus bertransformasi dengan menyiapkan berbagai data digital seperti peta tenatik digital sebagai basis perencanaan di desa. Selain itu untuk mempermudah warga dalam mengakses layanan administrasi kependudukan, pemerintah desa juga menyiapkan layanan online baik melalui website maupun WA.
Selanjutnya pariwisata sebagai Inovasi yang kelima, pariwisata di desa selebung lebih dengan menjual Livelihood dan beberapa potensi yang sudah ada seperti wisata religi makam datu benue, wisata river tubbing di kokoh babak dan spot wisata sipon.
Saat ini pendapat asli desa selebung baru mencapai 75 juta rupiah, diproyeksikan tahun depan akan meningkat menjadi 120 juta dan akan terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan berbagai keberhasilan program yang ada. (Ftr).