Disusun Oleh : Rusmah khair
Lombok Barat. Mediajurnalindonesia.id-
Pantai Senggigi di Lombok Barat adalah salah satu ikon wisata tertua di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang selalu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Setiap pagi, pantai ini menjadi tempat favorit untuk bersantai, menikmati keindahan alam, dan menyambut matahari terbit yang memukau. Suara ombak yang menenangkan dan angin sepoi-sepoi dari laut menciptakan suasana yang sempurna untuk melepas penat, sambil ditemani segelas kopi pahit dan irama musik yang menambah suasana hangat.
Namun, di balik keindahan yang tampak, ada tantangan yang harus dihadapi: kebersihan pantai yang semakin menurun. Pada hari Minggu, 4 Mei 2025, beberapa pengunjung menyadari bahwa pantai yang mereka nikmati tidak selalu bersih dan bebas sampah. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebersihan pantai Senggigi masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Sampah yang berserakan dan aroma tidak sedap akibat sampah yang tidak terkelola dengan baik mengurangi kenyamanan wisatawan dan merusak keindahan alam.
Meskipun demikian, kondisi ini juga membuka peluang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat. Pantai yang kotor bisa menjadi tempat untuk melakukan kegiatan bersih-bersih bersama keluarga dan masyarakat sekitar. Mengumpulkan sampah dan membersihkan lingkungan sekitar pantai tidak hanya membantu menjaga keindahan alam, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Kegiatan seperti ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendidik, sekaligus mempererat rasa kebersamaan.
Selain itu, waktu pagi hari menjadi pilihan terbaik untuk menikmati suasana pantai Senggigi yang relatif sepi dan tenang. Angin sepoi-sepoi yang berhembus dari laut memberi sensasi segar, dan suasana yang lebih nyaman memungkinkan pengunjung bermain dan bersantai tanpa terganggu keramaian. Momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk menikmati keindahan alam secara lebih dekat, sambil menyantap secangkir kopi pahit dan menikmati irama alam yang menenangkan.
Sayangnya, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak pengunjung dan pedagang kaki lima yang membuang sampah sembarangan dan mendirikan tenda berjualan secara bebas tanpa memperhatikan kebersihan. Praktik ini menyebabkan pantai tampak semeraut, beraroma tidak sedap, dan kurang nyaman untuk dinikmati. Kondisi ini menuntut perhatian serius dari semua pihak.
Menjaga kebersihan pantai merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Pemerintah Provinsi NTB, perlu mengambil langkah nyata dalam penertiban dan pengelolaan sampah. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya harus terus digalakkan. Kesadaran individu untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar akan sangat berpengaruh dalam mengubah paradigma masyarakat terhadap sampah dan pencemaran.
Langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan meliputi penempatan fasilitas pembuangan sampah yang memadai di area pantai, pengawasan ketat terhadap pedagang kaki lima, serta kampanye kebersihan secara rutin. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pengelola wisata, diharapkan Pantai Senggigi dapat kembali menjadi destinasi yang bersih, indah, dan nyaman untuk dikunjungi.
Pada akhirnya, keindahan Pantai Senggigi tidak hanya terletak pada panorama alamnya, tetapi juga pada rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan kesadaran dan aksi nyata, pantai ini bisa terus menjadi ikon pariwisata yang membanggakan bagi Lombok Barat dan NTB secara keseluruhan. Mari bersama-sama jaga kebersihan, agar generasi mendatang tetap dapat menikmati keindahan alam pantai Senggigi yang mempesona.