Jerman, mediajurnalindonesia.id – Intercultural Woche 2025 di Kelheim pecah dengan gemuruh semangat lintas bangsa. Indonesia berdiri gagah, membawa energi budaya yang menyala di setiap sudut. Panggung penuh sorotan, semua mata tertuju pada penampilan Nusantara. Indonesia tidak sekadar hadir, tapi mengguncan. Musik tradisional Indonesia berdentum keras, mengisi ruang dengan getaran jiwa. Penari tampil penuh percaya diri, gerakan mereka memukau ribuan pasang mata. Sorakan penonton menggema, memecahkan langit-langit ruangan. Indonesia hadir dengan wajah sejati: hidup, berwarna, membara. Semangat Intercultural Woche menjelma menjadi mimpi kolektif. Indonesia menunjukkan diri sebagai bangsa yang berdaya. Tidak ada lagi keraguan, tidak ada lagi rasa minder. Kita berdiri di tengah Eropa dengan kepala tegak.
Para penonton tidak tinggal diam, mereka ikut terseret dalam arus semangat tari. Kaki-kaki mulai bergerak, tangan terangkat, tawa pecah di udara. Inilah kebersamaan nyata yang tercipta tanpa batas bahasa. Indonesia berhasil membuat dunia menari bersama. Sorot lampu menambah dramatis setiap hentakan kaki para penari. Kostum tradisional berwarna-warni berkibar indah, memperlihatkan kekayaan budaya Nusantara. Senyum para penampil memancarkan kebanggaan sebagai duta bangsa. Panggung Kelheim pun bergetar karena energi Indonesia.
Tidak hanya di panggung, aroma kuliner Indonesia pun memanggil jiwa. Bakso hangat mengepul, gado-gado segar menari di lidah, nasi rames menyatu dengan lauk khas tanah air. Pengunjung antre panjang, tak sabar mencicipi cita rasa Nusantara. Setiap gigitan membawa mereka pulang ke Indonesia. Para pengunjung asing memejamkan mata, menikmati rasa yang meledak di mulut mereka. Rempah Nusantara bekerja, membius siapa pun yang mencoba. Senyum puas terpancar, komentar kagum terdengar di segala arah. Kuliner Indonesia menjadi pahlawan kedua setelah seni tari.
Stand Indonesia menjadi pusat keramaian, tempat orang berkumpul dan tertawa bersama. Setiap makanan ludes dalam waktu singkat, membuktikan betapa menariknya kuliner kita. Orang-orang kembali untuk porsi kedua, ketiga, bahkan lebih. Indonesia sukses memikat hati melalui perut. Selain itu dari Indonesia juga menampilkan produk UMKM, memperlihatkan kekuatan ekonomi kreatif bangsa. Batik mempesona dengan berbagai motif, kerajinan tangan unik menghiasi meja, souvenir khas menunggu untuk dibawa pulang. Para pengunjung membeli dengan semangat, merasa membawa pulang sepotong budaya. Inilah bukti UMKM kita siap Go Internasional.
UMKM pun ikut terbakar semangatnya. Mereka melihat peluang besar untuk menembus pasar dunia. Produk mereka tidak kalah dari produk negara mana pun. Di Kelheim, mereka berdiri sejajar dengan bangsa lain. Senyum pedagang UMKM terlihat penuh kebanggaan. Setiap transaksi bukan hanya penjualan, tapi pengakuan atas kerja keras mereka. Produk sederhana berubah menjadi simbol persahabatan antarbangsa. Indonesia menunjukkan bahwa ekonomi kreatif adalah senjata ampuh. Penonton asing pun jatuh hati. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang Indonesia, ingin belajar bahasa kita, mencicipi makanan kita, membeli produk kita. Mereka ingin Indonesia hadir lebih sering di tanah mereka.
Setelah pesta meriah pada 28 September 2025, semangat tidak berhenti. Gelombang kedua akan hadir pada 4 Oktober 2025. Acara semakin besar, semakin megah, semakin membara. Indonesia terus menyalakan api semangatnya di Eropa. Semua menantikan puncak acara. Tanggal 12 Oktober 2025 akan menjadi ledakan terakhir yang paling spektakuler. Reog Ponorogo, Kuda Lumping, dan Tari Ngolek siap mengguncang panggung. Barisan Reog Ponorogo dengan topeng raksasa menjulang tinggi. Bayangkan dentuman musik gamelan mengiringi Kuda Lumping yang penuh magis. Bayangkan Tari Ngolek lembut tapi penuh pesona mengikat hati penonton. Semua itu akan menjadi sejarah tak terlupakan.
Kuliner khas Nusantara pun kembali hadir lebih banyak. Aneka menu akan memanjakan lidah para pengunjung. UMKM menghadirkan produk terbaiknya untuk mendobrak pasar internasional. Indonesia tampil sebagai paket lengkap: seni, rasa, dan karya. Para seniman yang hadir merasakan panggilan jiwa. Ini bukan sekadar tampil, tapi sebuah kehormatan. Mereka sadar, setiap gerakan tari adalah doa untuk negeri. Setiap nada musik adalah teriakan cinta tanah air. Sorak penonton pasti membahana di Kelheim. Mereka akan menari, makan, dan berbelanja bersama kita. Indonesia tidak hanya menampilkan budaya, tapi membangun jembatan persaudaraan. Dunia akan mengenang hari itu sebagai pesta penuh warna.
Semangat ini tidak bisa berhenti hanya di panggung. Setiap penampil adalah utusan bangsa, setiap UMKM adalah pejuang ekonomi. Bersama-sama, mereka membawa nama Indonesia ke ketinggian. Dunia akhirnya tahu: Indonesia pantas dihormati. Semua ini bukan kebetulan, ini hasil kerja keras. Para seniman berlatih siang malam. UMKM menyiapkan produk dengan hati. Bunda Ria Bavaria memimpin dengan penuh semangat, membawa nama bangsa ke panggung dunia.
Tanpa kerja sama, semua ini tidak akan terwujud. Tapi Indonesia punya energi kolektif yang luar biasa. Dari penari, koki, pengrajin, hingga panitia, semua menyatu dalam satu irama. Irama kebanggaan bangsa. Kini saatnya kita membuka pintu lebih lebar. Seniman lain bisa ikut menari, UMKM lain bisa ikut memamerkan produk. Panggung ini terbuka, kesempatan ini nyata, peluang ini besar. Jangan tunggu esok, bergabunglah sekarang. Jalan sudah dibuka. Bunda Ria Bavaria berdiri di depan, memanggil setiap pejuang budaya dan UMKM. Ia bukan hanya direktur acara, tapi juga aktivis sosial disabilitas mandiri, migran profesional, dan penggerak UMKM Go Internasional. Semangatnya membara, dan ia menunggu kalian. Wahai seniman, wahai UMKM, dengarlah panggilan ini! Jangan biarkan kesempatan emas ini lewat begitu saja. Mari bergabung, mari bersinar, mari bawa Indonesia ke langit Eropa! Hubungi sekarang: +62 858 9000 1945 / +62 858 0000 1945 /+62 858 5678 1945. (rb/msa)
1 Komentar
Pingin ikut meramaikan..
Tp apalah daya kami orang miskin yg tak ada anggaran buat menerobos kesana