Sumbawa Barat.Mediajurnalindonesia.id  — Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA) ke-XVII dan Agro Expo Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat resmi ditutup di Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (27/9). Penyelenggaraan tahun ini tercatat bersejarah karena untuk pertama kalinya PEDA tidak dipusatkan di ibu kota provinsi, melainkan mulai digelar secara bergiliran di kabupaten/kota. Sumbawa Barat menjadi daerah pertama yang mendapat kesempatan itu dan dinilai sukses menyelenggarakan kegiatan.
Acara penutupan turut dihadiri Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si., Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov. bersama suami, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M., serta perwakilan Gubernur NTB yang diwakili Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB. Hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat, Wakil Ketua I dan II DPRD, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, pimpinan OPD lingkup Pemkab Sumbawa Barat, serta para kepala dinas pertanian se-Provinsi NTB. Selain itu, tampak pimpinan instansi vertikal, Ketua KTNA Provinsi NTB beserta pengurus, Ketua KTNA kabupaten/kota, pimpinan organisasi perempuan daerah, dan para pelaku usaha pertanian.

Ketua Pelaksana dalam laporannya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan. Ia menegaskan bahwa PEDA bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga seleksi bagi kontingen NTB menuju Pekan Nasional KTNA di Gorontalo tahun 2026. “Hasil rembuk juga menetapkan Lombok Timur sebagai tuan rumah PEDA ke-18 tahun 2028,” ungkapnya.

Perwakilan Gubernur NTB, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, menyampaikan penghargaan atas antusiasme seluruh peserta. Ia menekankan bahwa pertanian tetap menjadi tulang punggung perekonomian NTB dengan capaian produksi yang membanggakan, termasuk optimalisasi lahan di Sumbawa Barat yang telah terealisasi penuh. “Apa yang sudah kita lihat dan pelajari di PEDA ini harus dibawa pulang, diterapkan, dan dikembangkan di daerah masing-masing,” ujarnya.

Bupati Sumbawa Barat dalam sambutannya menegaskan rasa bangga atas suksesnya Sumbawa Barat sebagai tuan rumah pertama dengan sistem bergilir ini. Ia mengapresiasi partisipasi seluruh kontingen dari Lombok, Bima, Dompu, Sumbawa, hingga Sumbawa Barat yang telah menampilkan produk pertanian, perikanan, dan UMKM. “Antusiasme masyarakat dalam memeriahkan PEDA ini sungguh luar biasa. Produk olahan pertanian maupun hasil karya UMKM mendapat sambutan hangat dan sangat diminati pengunjung,” ujarnya disambut tepuk tangan.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bibit hortikultura dan bibit ikan kepada kelompok tani dan kelompok perikanan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan usaha masyarakat. Selain itu, diumumkan para pemenang lomba dari berbagai kategori, dengan Kabupaten Sumbawa Barat berhasil keluar sebagai juara umum. Kontingen terbaik lainnya yang terpilih dari PEDA nantinya akan dipersiapkan mewakili NTB pada Pekan Nasional KTNA di Gorontalo tahun 2026.

Suasana penutupan semakin hangat dengan testimoni positif dari pedagang UMKM yang menyebut dagangan mereka laris manis selama expo. Para pengunjung juga mengaku senang karena mendapat kesempatan menikmati produk lokal sekaligus hiburan rakyat. “Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah karena sudah memberi ruang kepada UMKM. Hasilnya benar-benar terasa,” ujar salah satu pedagang.

Menutup rangkaian acara, penampilan artis lokal NTB, Amtenar, berhasil menghibur ribuan penonton. Lagu-lagu yang dibawakan membuat seluruh hadirin larut dalam kebersamaan, menciptakan suasana penuh keceriaan di lapangan upacara Taliwang.

Dengan resmi ditutupnya PEDA XVII KTNA dan Agro Expo NTB 2025, Bupati menyampaikan pesan terakhir kepada seluruh kontingen agar membawa pulang cerita baik dan pengalaman berharga dari Sumbawa Barat. “Semoga kegiatan ini memberi manfaat nyata bagi kemajuan sektor pangan di NTB serta menjadi bukti bahwa Sumbawa Barat mampu menjadi tuan rumah yang sukses untuk event berskala besar,” tutupnya.(Red)