Mataram.Mediajurnalindonesia.id- Slogan NTB Makmur Mendunia yang digaungkan pemerintah daerah terus menjadi perbincangan hangat. Namun, di tengah gemerlap narasi tersebut, fakta di lapangan justru menunjukkan kenyataan yang memprihatinkan.

Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi terbaru, Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di urutan ke-2 paling bawah, jauh tertinggal dibandingkan Papua Barat maupun Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Bagaimana mungkin provinsi yang dikenal kaya akan potensi alam, baik sektor pertanian, pariwisata, hingga kelautan, justru masih berkutat dalam lingkaran kemiskinan?

Toni Jagat Galih, kader muda Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), menyuarakan keprihatinannya atas situasi ini. Menurutnya, potensi NTB yang melimpah seharusnya mampu dikelola menjadi kekuatan ekonomi rakyat, bukan hanya sekadar slogan pembangunan.

“Selama ini apa gebrakan nyata pemerintah yang benar-benar dirasakan masyarakat bawah? Kita punya tanah subur, laut luas, pariwisata mendunia, Investasi banyak yang masuk dari berbagai dunia. Tetapi rakyat masih saja miskin. Ini persoalan serius yang tidak bisa terus dibiarkan,” tegas Toni.

Di sisi lain, sejumlah persoalan sosial juga semakin menambah kompleksitas permasalahan NTB. Kasus kriminal, mulai dari pembunuhan hingga kekerasan sosial, sering menghiasi pemberitaan media. Belum selesai kasus Esco, publik kembali digemparkan dengan kasus Radit dan berbagai kasus lainnya.

Tak hanya itu, kelangkaan LPG dan maraknya joget anco-anco yang dinilai meresahkan, menjadi potret buram yang mencederai semangat pembangunan. Toni menilai, hal-hal seperti ini seharusnya bisa segera diatasi dengan kebijakan yang tegas dan berpihak pada rakyat.

“Kita tidak menolak visi NTB Makmur Mendunia. Justru kita berharap itu benar-benar terwujud. Tapi jangan hanya menjadi jargon kosong. Pemerintah harus hadir dengan langkah nyata, bukan sekadar retorika,” ujarnya.

Masyarakat NTB, lanjut Toni, tentu berharap adanya keseriusan pemerintah dalam menjawab berbagai persoalan tersebut. Apalagi, cita-cita besar untuk membawa NTB mendunia hanya akan terwujud jika rakyat di dalamnya benar-benar sejahtera.

NTB MAKMUR MENDUNIA : REALISASI ATAU HALUSINASI ? (Red/RJ)