Ruang Menulis
Trending

Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Sekolah

Untuk memenuhi tugas UAS Perilaku Organisasi

Oleh : Muh. Habib, S.Pd

Mahasiswa Pascasarjana S2 Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta


Mediajurnalindonesia.id – Salah satu gaya kepemimpinan yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah adalah gaya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional merupakan sebuah proses dimana para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Para pemimpin transformasional mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan dan kemanusiaan, bukan didasarkan atas emosi seperti keserakahan, kecemburuan.atau.kebencian.

Bukti empiris menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap efektivitas organisasi dan kinerja karyawan (Lee & Kuo, 2018: 91). Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan karisma, selain itu mereka juga dapat menggunakan stimulasi intelektual untuk melakukan transformasional dan menghidupkan organisasinya (Sinaga, Aprilinda & Budiman, 2021:842). Model kepemimpinan transformasional kepala sekolah akan berperan dalam pembentukan dan pembangunan iklim dan budaya sekolah, agar tercipta sekolah yang efektif.

Kepemimpinan transformasional dalam dalam bidang pendidikan, mempunyai tanggungjawab tersendiri artinya kepemimpinan transformasional dalam pendidikan mempunyai sifat tanggungjawab yang berbeda dari kepemimpinan yang lain. Kepemimpinan transformasional dalam sekolah harus bertanggungjawab terhadap pengalaman-pengalaman di sekolah dalam membentuk sikap dan perilaku siswa. Tanggungjawab tersebut merupakan satu aspek penting dalam sistem sekolah, dan merupakan fungsi yang mendasar dalam pelaksanaan manajemen pendidikan.

BACA JUGA   Membangun Budaya Organisasi yang Kuat di Era Digitalisasi

Hakim (2018) memaparkan bahwa para pemimpin yang transformasional lebih mementingkan reaktualisasi para pengikut dan organisasinya secara menyeluruh ketimbang memberikan instruksi-instruksi yang bersifat Top Down, artinya suatu pendekatan dari atas ke bawah, yang menggunakan pengambilan keputusan oleh pemerintah dan kemudian akan dikomunikasikan kepada rakyat. Selain itu pemimpin yang transformasional lebih memposisikan dirinya sebagai mentor yang bersedia menampung aspirasi para bawahannya.

Kepemimpinan transformasional berbeda dengan kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang berlangsung melebihi dari sekedar pertukaran atau imbalan bagi kinerja yang ditampilkan oleh pengikut tetapi lebih didasarkan pada kepercayaan dan komitmen.

Menurut Jung dan Virgin Group (dalam Robbins, 2015:472), pemimpin transformasional memperhatikan hal-hal kebutuhan pengembangan dari masing-masing para pengikut dan persoalan-persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan cara-cara baru, dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok.

BACA JUGA   Dr. H.Nasruddin: Arah Baru Lombok Timur (7)

Bass (1990) dalam Steers dkk. (2015: 630) memaparkan bahwa faktor-faktor kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut:

1. Karisma

Karisma ditandai dengan kekuatan visi dan penghayatan akan misi, menimbulkan hormat, meningkatkan optimisme, menekankan pentingnya tujuan, dan pemimpin akan membuat bawahan memiliki kepercayaan diri.

2. Inspirasional

Inspirasional mencakup kapasitas seorang pemimpin untuk menjadi panutan bagi bawahannya. Pemimpin menyampaikan tujuan yang jelas dan menjadi contoh yang baik bagi bawahannya.

3. Perhatian Individual

Perhatian dapat berupa bimbingan dan mentoring kepada bawahan. Pemimpin memberikan perhatian personal terhadap bawahannya dan memberi perhatian khusus agar bawahan dapat mengembangkan kemampuan.

4. Stimulus Intelektual

Stimulus intelektual yakni kemampuan pemimpin untuk menghilangkan keengganan bawahan untuk mencetuskan ide-ide, mendorong bawahan lebih kreatif dan menstimulus pemikiran dari bawahan dalam memecahkan permasalahan.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah dapat dikembangkan dengan menerapkan kepemimpinan yang kharismatik, mampu menginspirasi dan memberikan stimulus intelektual serta mampu memberikan pertimbangan secara personal kepada guru maupun staf sekolah. ***

Artikel Lainnya

Back to top button