Sidoarjo.Mediajurnalindonesia.id -Peringatan malam Nuzulul Qur’an dalam Kegiatan Safari Ramadhan GP Ansor dan Fatayat NU di Desa Pabean,Sedati menghadirkan ulama kondang KH. Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza dari Pondok Pesantren Lirboyo sebagai penceramah. Kegiatan yang dihadiri langsung Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi dan Camat Sedati Abu Dardak serta Kepala Desa Pabean dr Sriatun dan tokoh masyarakat tersebut disambut antusiasme ribuan masyarakat untuk datang ke Masjid Nasrullah, Dusun Alas Tipis Desa Pabean, Minggu (9/4/23) sore.
Kegiatan Safari Ramadhan ini menurut Wakil Bupati Subandi adalah upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dengan mengunjungi langsung masyarakat.
“Kegiatan kita ini sebagai penguat dan pengikat tali silaturahmi kita dengan masyarakat Desa Pabean pada umumnya, sehinggga semakin memperat hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat,” jelas Subandi
Pada kesempatan tersebut, Wabup Subandi juga mengajak masyarakat muslim untuk sungguh-sungguh menjalankan ibadah amaliah di bulan suci Ramadhan ini.
“Mari kita isi Bulan Ramadhan ini dengan menjalankan ibadah puasa dan ibadah amaliah lainnya untuk meraih pahala. Karena belum tentu tahun depan bisa ketemu dengan Bulan Ramadhan lagi,” kata Wakil Bupati Subandi.
Wabup H. Subandi berpesan kepada umat muslim untuk introspeksi dan merenung saat membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan isi kandungan Al-Alquran.
“Saya berpesan kepada yang hadir pada malam hari ini, amalkan Al Quran pada kehidupan sehari-hari agar kita selalu berada di jalan Allah SWT,”pesan Wabup Subandi kepada para pengunjung Kampung Ramadhan.
Wabup H. Subandi menyampaikan bahwa Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mengetahui antara yang hak dan yang bathil. Salah satunya dalam surah Al Baqarah ayat ke 165. Oleh karenanya Wabup meminta umat muslim harus bisa membaca kitab suci Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW itu.
“Kita tidak boleh buta huruf, tidak bisa membaca Al Quran karena didalamnya terdapat petunjuk-petunjuk dari Allah SWT,”sampainya.
Gus Reza menyampaikan mengenai proses turunnya Alquran, di mana terdapat beberapa perbedaan waktu dalam memperingati.
“Ada orang yang memperingati turunnya Al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan yang artinya proses turunnya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia. Namun ada juga yang memperingati turunnya Al-Qur’an pada tanggal 27 Ramadhan yang artinya proses turunnya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz sampai ke Gua Hira. Walaupun terdapat perbedaan waktu, yang terpenting dari esensi memperingati Nuzulul Qur’an adalah dapat mengambil pelajaran tentang turunnya Al-Qur’an dan mengimplementasikan Al-Qur’an pada keseharian,” papar Gus Reza.
Kegiatan Safari Ramadhan ini dilaksanakan berbuka bersama, dilanjutkan Shalat Magrib dan Isya berjamaah dan Shalat Taraweh.(Nit).