Ragam Informasi
Trending

TGB – Bang Zul : Bersahabat Tampa Batas (Teladan Generasi Muda)

Mataram, Mediajurnalindonesia.id- Sering kali perbedaan partai dan pilihan politik menyebabkan orang saling berselisih hingga saling bersmusuhan satu sama lain dan bahkan bisa menyebabkan tali persahabatan hingga persaudaraan terputus.

Namun beda halnya dengan dua tokoh NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi (Gubernur NTB 2008-2018) dan Dr. Zulkieflimansyah yang merupakan Gubernur NTB saat ini. Perbedaan pilihan politik rupanya tidak membuat persahabatan mereka retak dan putus.

Hal itu diungkapkan Bang Zul melalui akun Facebooknya @Bang Zul Zulkieflimansyah pada Jum’at (14/07).

TGB dan Bang Zul sendiri merupakan dua tokoh politik yang hidup bertetangga, tidak hanya di Mataram NTB, tetapi keduanya juga bertetangga di jakarta, diketahui bahwa keduanya mempunyai kediaman di jakarta yang juga berdekatan. 

BACA JUGA   KPU NTB Gelar Rapat Pleno, Putra Sulung TGB H.Muhammad Rifky Farabi Memenuhi Syarat Raih 3.127 Dukungan

“Pagi ini ngobrol dan berdiskusi santai dgn Tuan Guru Bajang (TGB), bukan hanya di Mataram, di Jakarta pun kami bertetangga, Jadi pagi-pagi sudah obrolin Politik Tanah air yang semakin menarik dan juga obrolin yang lain-lain”, ungkap Bang Zul.

Sepertinya banyak yang mempertanyakan bagaimana kedekatan kedua tokoh politik itu, diketahui bahwa TGB merupakan pimpinan Partai Perindo yang mendukung Capres Ganjar Pranowo, sedangkan Bang Zul merupakan pimpinan Partai di PKS yang mendukung Capres Anies Baswedan.

“Hubungan persahabatan kami sudah beyond Partai Politik. Beda partai ya biasa-biasa saja. Beda partai tidak harus mencederai persahabatan dan persaudaraan kita. Caleg-caleg Perindo banyak yang merupakan usulan dari saya dan tim utama saya. Begitu juga sebaliknya banyak juga caleg di PKS yang di usulkan oleh TGB langsung”, sambung Gubernur NTB.

BACA JUGA   Bakesbangpol KSB Dan BNN Sumbawa Barat Launching Desa Bersinar di Bukit Mantun Kecamatan Maluk

Dari penuturan pada akun pribadi Gubernur NTB itu nampak jelas terlihat bahwa, perbedaan pandangan politik tidak harus membuat hubungan persahabatan jadi renggang atau tidak berkabar dan berdiskusi lagi, justru diskusi antar perbedaan pandangan itu harus tetap hidup agar demokrasi tetap hidup.

Dengan cara kedua tokoh tersebut menjalin hubungan persahabatan mengajarkan masyarakat secara umum untuk memandang ruang politik itu sebagai wadah adu gagasan untuk Indonesia dan kedewasaan dalam berdemokrasi.

Pada akhir tulisan di akun facebooknya, Bang Zul juga mengungkapkan bahwa beda partai tak harus dan tak boleh mencederai persahabatan dan persaudaraan. (Man/Ramli.Mji)

Artikel Lainnya

Back to top button