Ragam Informasi
Trending

Soal Hutang Pemprov, NDI Tantang Kontraktor Berani Buka Sumber Proyek

MATARAM.Mediajurnalindonesia.id- Ketua Nusa Tenggara Developmen Institute (NDI), Abdul Majid menantang para kontraktor yang menagih utang pada Pemprov NTB untuk berani terbuka dan jujur jenis dan sumber proyek yang mereka dapatkan.

Abdul Majid mengatakan, jika proyek tersebut bersumber dari Pokir Dewan, agar berani transparan membuka dari mana sumber pokir tersebut dan apa jenis proyek yang dikerjakan.

“Ini sekarang mereka hanya tagih hutang aja, tapi belum berani membuka sumber dan jenis proyek,” katanya, Jumat (5 /05/2023).

Dia mengatakan jika sumber proyek yang menjadi hutang Pemprov NTB dari pokir dewan, seharusnya para kontraktor atau rekanan berani transparan siapa dewan yang memberi pokir, dinas mana tempat pokir tersebut dikerjakan dan apa jenis proyek yang dikerjakan.

BACA JUGA   Dua Tahun Berturut-turut Darmawan Prasodjo Raih Green Leadership Utama Award, PLN Pecah Rekor Borong 20 Proper Emas KLHK 2023.

“Jangan hanya lempar ke publik seolah-olah hutang Gubernur NTB ke kontraktor, terus publik tidak dijelaskan proyek mereka dapat dari siapa, jenis apa, di dinas mana,” cetus Majid.

Abdul Majid menantang kontraktor yang menagih hutang untuk berani terbuka dan trasnparan, jangan terkesan hanya melempar kesalahan pada kepala daerah.

“Ayo sama-sama terbuka dan transparan. Masyarakat membutuhkan kejelasan informasi, jangan hanya tagih hutang tapi enggak berani memaparkan secara lugas asal usul utang,” katanya.

BACA JUGA   Menyambut Hari yang Fitri, Para Tokoh Dusun Dasan Daya bersama warga Gelar Takbir Keliling

Sebelumnya dua kontraktor datang ke Kantor Gubernur NTB untuk menaggih utang.

Kepala BPKAD NTB, Samsul Rizal mengatakan seluruh hutang pada kontraktor akan dibayarkan pada Juli 2023. Dia meminta rekanan untuk tdak khawatir.

“Pembayaran kami lakukan secara proporsional sejak awal tahun ini. Kami sebut progres ini sangat baik dan positif,” ujarnya.

Tertundanya pembayaran utang karena kondisi saat itu tengah pandemi, sehingga anggaran yang semulanya untuk pelunasan hutang dialihkan untuk penanganan pandemi.
( red )

Artikel Lainnya

Back to top button