Ragam Informasi

SJP- Nasruddin: Peririq Bale Langgak Menuju Arah Baru Lombok Timur (10)

Lombok Timur. Mediajurnalindonesia.id

Ahmad Ernady
Ketua DPD Partai Garuda NTB

Selain UMKM ada juga koperasi yang menjadi indikator hidup tidaknya ekonomi kerakyatan. Jikalau UMKM adalah produk maka koperasi adalah kerja sama untuk menghasilkan berbagai produk. Jadi keberadaanya sangat fundamen bagi keberlangsungan ekonomi kerakyatan.

Dengan penyelenggaraan koperasi masyarakat dapat melakukan kerja sama atau gotong royong bagi membangun perekonomian. Ada kerja sama saling menguntungkan di dalamnya. Koperasi memungkin kan para anggota-anggota nya untuk mendapatkan berbagai bentuk layanan. Menambung dan simpan pinjam.

Sebenarnya keberadaan koperasi sangat strategis bagi masyarakat untuk bersama-sama tumbuh, namum demikian koperasi tidak selalu menjadi arus utama dalam penyelenggaraan perekonomian masyarakat. Koperasi saat ini hanya untuk anggota-anggota kelompok tertentu. Bukan sebagai pilihan yang umum di masyarakat.

Namun demikian tentu harus terus diusahakan agar koperasi tetap berkembang dan semakin maju serta menjadi pilihan bagi masyarakat untuk terlibat di dalamnya. Bagaimana pun koperasi dilandasi oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang mengatakan bahwa: ” Koperasi disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.”

BACA JUGA   Renata Big Band Goyang Panggung Hiburan Pagelaran Adat Pesisir Seni Budaya Sandeka Dilao' Desa Labuhan Lalar Tahun 2023

Jadi, koperasi itu di Indonesia dipandang sebagai usaha bareng-bareng yang didasari semangat kekeluargaan.

Pada saat yang sama ada beberapa kendala yang dialami dalam mengembangkan dan memajukan koperasi di antara lain adalah: Pertama, masalah modal. Banyak koperasi yang modalnya masih kecil, sehingga ada kesulitan mengembangkan usahanya. Pada posisi ini SJP-Nasruddin berkomitmen untuk intervensi agar permodalan yang dibutuhkan bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat pegiat koperasi. Tentu saja intervensi tersebut dapat menjadi pemicu terbentuknya koperasi-koperasi baru dan sekaligus menambah modal bagi koperasi yang sudah beroperasi lama.

Kedua, masalah Sumber daya manusia (SDM). Masih banyak anggota koperasi yang belum paham tentang prinsip dan manajemen koperasi. Tentunya masalah ini akan juga dimanajemen di bawah kepemimpinan SJp-Nasruddin dalam program tidak lanjut ekonomi kerakyatan berupa pelatihan, bimbingan teknis dan lain sebagainya bagi mendidik para anggota koperasi yang baru.

BACA JUGA   Kabid Propam Polda NTB Gelar Jumat Berkah di RSUD Mataram

Ketiga, masalah persaingan yang ketat dari perusahaan besar. Pada konteks demikian koperasi mempunyai keunggulan, yaitu kebersamaan dan kekeluargaan. Jadi, kalau koperasi bisa memanfaatkan keunggulan atau kelebihannya, mereka bisa bersaing dengan perusahaan besar.

Secara keseluruhan, pelaksanaan koperasi di Indonesia masih berjalan, walaupun ada beberapa kendala. Pada posisi inilah SJP-Nasruddin sebagai bakal calon Bupati/Wabup paham benar kondisi lembaga koperasi, sehingga salah satu misinya adalah untuk terus mengembangkan dan memajukan koperasi. Dengan bantuan pemerintah dan semangat dari anggota koperasi, koperasi di Indonesia khususnya yang ada di Lombok Timur dapat terus berkembang dan berkontribusi buat ekonomi masyarakat, bangsa dan negara.

Artikel Lainnya

Back to top button