SIDOARJO mediajurnalindonesia.id– Harlah ke-77 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sidoarjo, Minggu (28/5/23) hari ini, terasa sangat istimewa. Acara yang berlangsung di Lapangan Timur GOR Sidoarjo itu, sekaligus mencetak rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan makan Lontong kupang bersama.
Selain Bupati Sidoarjo, hadir dalam acara itu adalah Ketua DPRD Sidoarjo H Usman, MKes, Ketua PCNU Sidoarjo KH. Zainal Abidin MPdI, Ketua Muslimat NU Sidoarjo Dra Hj Ainun Jariyah serta perwakilan dari MURI.
“Alhamdulillah! Bagus banget, seru banget. Masyarakat begitu antusias mengikuti acara untuk mencetak Rekor MURI. Tahun ini, banyak ranting Muslimat NU berprestasi, juga PAC Muslimat NU yang kian masif melakukan kegiatan kubro,” demikian disampaikan Hj Suasana, Koordinator IGTKM (Ikatan Guru TK Muslimat NU) dari Kecamatan Tarik.
Semangat jamaah Muslimat NU ini, begitu menggembirakan. “Muslimat Hebat, Muslimat Kuat, Muslimat Berdaya. Hari ini sebanyak 13.500 jamaah Muslimat NU Sidoarjo menunjukkan kehebatan, kekuatan dan kesabaran. Termasuk kuat dalam menahan panasnya terik matahari. Luar biasa,” jelas Hj Ainun Jariyah.
Semangat puluhan ribu jamaah Muslimat NU, termasuk dalam mengawal dan melestarikan makanan khas Sidoarjo’Lontong Kupang’sehingga masuk MURI, patut diapresiasi.
Khas Lontong Kupang
Sekilas, orang menganggap lontong dari daerah kupang. Bukan. Meski namanya lontong kupang, makanan ini bukan berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Lontong kupang merupakan makanan khas Kabupaten Sidoarjo yang juga bisa ditemui di kota-kota lain di Jawa Timur.
Tepat, kalau Muslimat NU sangat peduli dengan kelestarian makanan khas ini. Selain menjadi makanan khas asli Sidoarjo, lontong kupang juga menjadi kegemaran masyarakat Jawa Timur. “Rasanya khas, manis, segar dan gurihnya memang luar biasa lezatnya,” demikian anggota Muslimat NU memujinya.
Kalau kata ‘kupang’, itu merujuk pada hewan laut sejenis kerang kecil seukuran beras atau biji kedelai. Hewan ini mudah ditemukan di pinggir pantai atau lumpur berair asin. Biasanya, kupang hidup di daerah berombak kecil.
Pada musim penghujan dan keadaan ombak di pesisir pantai kecil, jumlah kupang yang berada di perairan pantai yang berlumpur lebih banyak. Tetapi pada musim kemarau, jumlah kupang lebih banyak daripada musim penghujan
Kupang memiliki beberapa kandungan yang baik bagi tubuh seperti Fe (zat besi) dan Zn (zinc/seng). Zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah. Sedangkan zinc merupakan komponen penting beberapa enzim untuk sistem metabolisme tubuh.
Selain itu, kupang mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme kolesterol. Kandungan proteinnya juga cukup tinggi sehingga bisa menjadi alternatif sumber protein hewani.”Terima kasih Muslimat NU, karena sudah melestarikan makanan khas Sidoarjo,”demikian sejumlah pejabat dari DPRD Sidoarjo.(NitAlim)