Mediajurnalindonesia.id-
Penulis : Ahmad Efendi
Saat ini gerakan Ummi Rohmi sudah masuk pada fase pembentukan relawan kabupaten. Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten yang pertama membentuk diri guna melakukan kerja-kerja politik untuk mensosialisasi dan mengkampanyekan Ummi Rohmi. Lalu menyusul Lombok tengah melakukan pembentukan relawan.
Pembentukan relawan kabupaten terus berlanjut sampai terbentuk 10 relawan kabupaten/kota di NTB. Baru kemudian dibentuk relawan kecamatan, desa dan wilayah dusun. Pembentukan yang relative mudah berjalan disebabkan karena NWDI memang sebuah organisasi masyarakat yang sudah jadi.
Inti dari pembentukan relawan-relawan Ummi Rohmi -Firin (Ririn) adalah memperbanyak silaturrohmi. Ruh dari relawan-relawan Ririn adalah silaturrohmi, sehingga memperkuat simpul-simpul untuk menuju NTB maju berdaya saing.
Silaturrohmi dengan tetangga kiri kanan. 40 ke samping kanan -kiri, muka dan belakang. Silaturrohmi juga tidak mengenal pembatas hal-hal primordial (suku, agama dan ras). Semua direkatkan oleh kemanusiaan dan hubbul wathan (cinta tanah air).
Kesatuan di atas keragaman. Mayoritas berdampingan dengan minoritas, sehingga tercipta harmonisasi kehidupan kebangsaan dan ke-NTB-an.
Interaksi dan Proses Sosial
Dalam Sosiologi ada perbedaan antara interaksi sosial dan proses sosial. Proses sosial melibatkan banyak orang sedangkan interaksi sosial melibatkan sedikit orang. Kedua nya harus dilalui di dalam bersilaturrohmi.
Dalam kata lain silaturrohmi antara sedikit orang kemudian meluas, membesar dan terus membesar. Proses sosial dalam hal ini bisa berupa asosiatif (terjadi penyatuan) bisa juga berupa disosiatif (terjadi keterbagian/ saling menjauhi). Tentunya dalam konteks silaturrohmi diharapkan yang terjadi adalah proses sosial asosiatif yaitu berupa kerja sama, akomodatif, dan amalgamasi.
Pada realitas di lapangan semua proses sosial bisa terjadi baik yang asosiatif maupun yang disosiatif. Proses sosial disosiatif bisa berupa konflik, kontravensi (menghalangi) dan lain sebagainya. Pada konteks silaturrohmi yang harus dilakukan adalah proses sosial asosiatif dan berusaha menghindari proses sosial disosiatif. Bagaimana pun tidak dibenarkan adanya pencapaian sesuatu yang baik tetapi dengan cara yang tidak baik. Ummi Rohmi menekankan bahwa dalam silaturrohmi untuk kontestasi tidak boleh dengan saling menjatuhkan. Kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) adalah perlombaan dalam menyampaikan visi misi bagi daerah (NTB) lalu kemudian masyarkat boleh memilih mana yang dianggap terbaik.
Begitulah pesan Ummi Rohmi dalam setiap menyampaikan amanah untuk para pendukungnya. Ummi Rohmi sangat menyadari bahwa sesuatu yang baik harus dilandasi dengan niat yang baik beserta dilakukan dengan cara-cara baik. Manusia berusaha pada akhirnya ketentuaNya jua yang menentukan. Begitulah pesan yang sering diulang-ulang Ummi Rohmi.
Silaturrahmi Tidak Tergantikan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuat warga dunia menjadi mahluk fantasi. Bagaimana tidak demikian, semua realitas hampir disederhanakan pada paketan dunia maya. Realitas-realitas yang dideskripsikan dipersempit dalam satu genggaman hape android.
Realitas fisik berganti realitas maya. Kehadiran fisik “menjadi tidak perlu”. Cukup mengucapkan salam/ selamat lewat dunia dalam sekejap bisa tersampaikan pada yang dituju. Bahkan tersebar ke semua benua.
Namun demikian interaksi dan proses sosial langsung tidak bisa tergantikan begitu saja. Bagaimana pun interaksi sosial maya tidak utuh memberikan gambaran nyata mengenai interaksi itu sendiri. Interaksi sosial maya justru mengandung manipulasi, tidak obyektif karena terdapat berbagai polesan maya di dalamnya.
Pada konteks demikian silarurrohmi tidak dapat digantikan. Oleh karena itu semua relawan diharapkan aktif bergerak membangun silaturrohmi dengan semua entitas masyarakat tanpa batas. Baru kemudian silaturrohmi diiringi oleh interaksi dan proses sosial di dunia maya.
Dalam bahasa lain, interaksi dan proses sosial dunia maya sejatinya tetap harus dilandasi oleh interaksi dan proses sosial di dunia nyata. Interaksi dan proses sosial riil berhadap-hadapan (offline) itu dasar bangunannya. Barulah dimungkinkan akan bisa menguatkan interaksi dan proses sosial yang lebih jauh.
Pemerhati Sosial-politik, Staf Pengajar Jurusan Sosiologi Agama UIN Mataram. Ketua Batur NTB (Ramli/Mji)