Lombok Tengah.mediajurnalindonesia.id-Masyarakat Dusun Kebun Nyiur Desa Barabali Kecamatan Batukliang Lombok Tengah, mengapresiasi upaya yang dilakukan Kepala Desa Barabali Lalu.Ali Junaidi,SH, yang telah mengusulkan ke Pemerintah Daerah Loteng, sehingga pembangunan sumur bor bagi masyarakat dusun kebun nyiur dapat terwujud.Berkat usaha dan perjuangan Kepala Desa Barebali, kini sumur bor dengan kedalaman 85 m dapat terwujud dan ketersedian air bersih
dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.
Dua warga Dusun Kebun Nyiur Nurmanan dan M.Fauzi ketika ditemui awak media menjelaskan, selama ini masyarakat Dusun Kebun Nyiur Desa Barabali sangat mendambakan air bersih, Alhamdulillah saat ini harapan dan impian masyarakat sudah terwujud, dapat menikmati ketersediaan air bersih.
“Kami mewakili 110 orang masyarakat dusun kebun nyiur, yang mendapatkan aliran sumur bor, dengan penuh keikhlasan menerima apapun yang disarankan serta petunjuk dan kewajiban dari Kadus dan RT bahkan dari Sekretaris Kelompok Pengelola Sistem Penyedia Air Minum ( KP SPAM), agar kelanjutan pembangunan sumur bor tersebut dapat terlaksana dan berjalan dengan baik,” ucap kedua orang tersebut.
“Seluruh masyarakat yang berjumlah 110 orang dengan penuh tanggung jawab, dan tidak keberatan bila disuruh untuk iuran dan dibebankan biaya apapun kepada kami, semua itu akan kembali juga manfaatnya untuk kami sebagai warga dan akan menikmati untuk selamanya, karena sumur bor tersebut sangat besar manfaatnya, sehingga kelak akan dapat dinikmati oleh anak cucu kami, “tambahnya.
Secara terpisah Ketua RT Dusun Kebun Nyiur Kamarudin yang didampingi Sekretaris KP SEPAM Andi Wibowo, ketika ditemui media menjelaskan, proyek pembangunan Sumur Bor didusun Kebun Nyiur dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu CV.Trakinindo, CV tersebut merupakan CV yang di tunjuk oleh Pemda melalui Dinas PU PR Lombok Tengah untuk pembangunan sumur bor di dusun kebun nyiur Desa Barabali.
Menurut Kamarudin, dana proyek pembangunan sumur bor yang dianggarkan dari Pemda tidak mencukupi untuk pembelian pipa, maka pihak CV Trakinindo berkoordinasi dan mengusulkan kepada sekertaris KP SEPAM, langkah langkah apa yang akan dilakukan supaya pembangunan sumur bor tersebut dapat berlajut.
Dari pihak CV Trakinindo dan Dinas PU PR Loteng menyarankan untuk meminta swadaya masyarakat. Kamarudin menambahkan, Seketetaris KP SEPAM menerima usulan dari pihak CV Trakinindo dan Dinas PU PR Lombok Tengah, untuk meminta swadaya dari masyarakat guna pembelian pipa yang masih kurang, dengan dasar itulah selaku ketua RT bersepakat dengan masyarakat kebun nyiur bersama sama untuk mengeluarkan iuran, untuk membeli pipa yang masih kurang.
Selaku Ketua RT tidak akan berani mengambil keputusan sendirian tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak pihak yang terkait.
Dengan dasar itulah masyarakat yang berjumlah 110 orang sepakat tanpa adanya tekanan dan dengan secara ikhlas dan sukarela menyanggupi sebesar Rp.300.000,- setiap orangnya.
Kamarudin menegaskan dari jumlah 110 orang masih ada yang belum mengeluarkan sebanyak 23 orang, hasil pengumpulan uang dari 87 orang tersebut digunakan untuk membeli bahan bahan pipa yang masih kurang, dan untuk ongkos para pekerja yang menggali dan memasang pipa, jalur yang akan dialirkan air sumur bor kerumah warga, serta untuk pembelian pulsa dan untuk pemeliharaan sumur bor kedepan.
Kades Barebali Lalu Ali Junaidi SH, ketika ditemui awak media dikantornya menjelaskan, sangat bersyukur dengan dibangunkan sumur oleh Pemerintah Lombok Tengah bagi masyarakat yang ada di Dusun Kebun Nyiur Desa Barabali.
Dengan adanya sumur bor tersebut, masyarakat akan dapat menikmati ketersediaan air bersih, terkait adanya nada nada sumbang tentang pemberitaan pembangunan sumur bor di dusun kebun nyiur, karena adanya pungutan dari masyarakat oleh RT setempat sebesar Rp.300.000, hanya mis informasi.
Ditegaskan Lalu Ali Junaidi, masyarakat dusun kebun nyiur sudah bersepakat dengan Sekretaris KP SEPAM, tanpa ada paksaan dan tekanan, atas kesadaran masyarakat kebun nyiur itu sendiri, iuran itu juga untuk kelanjutan pembangunan sumur bor, agar bisa airnya dialirkan kerumah warga.
“Kami selaku kepala desa tidak ada kaitan dan tidak ikut turut campur dengan hasil kesepakatan dan kebijakan mereka di dusun, hasil musyawarah bersama dengan
sekretaris KP SEPAM, Kadus dan RT, itu urusan interen masyarakat kami yang ada didusun kebun nyiur, malah selaku kepala desa mendukung hasil kesepakatan mereka bersama,” Kata Lalu Ali junaidi.
Ditegaskan Kades, dengan adanya dana swadaya dari masyarakat pembangunan sumur bor tersebut dapat dilanjutkan, karena dana itu juga digunakan untuk pembelian bahan bahan seperti pipa dan bahan bahan lainnya yang masih kurang.
“Kalau saya amati jalur yang akan dipasangkan pipa kerumah warga jaraknya juga cukup jauh, dana yang sudah terkumpul sudah digunakan oleh pengurus untuk membeli bahan bahan yang kurang, dipakai untuk beli pulsa, biaya pemeliharaan kedepan, juga untuk kebutuhan lainnya yang tidak terduga, dana itu dikelola sendiri, oleh pengurus sumur bor tersebut
,”Tutup Kades.(Fatur).