Ragam Informasi
Trending

Kegiatan Macapat Dilaksanan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sidoarjo Berlangsung Dengan Meriah

Sidoarjo, Mediajurnalindonesia.id – Macapat merupakan salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan. Untuk itulah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo mengadakan kegiatan rutin macapat setiap bupannya yang di selenggarakan di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan dihadiri sekitar dua ratusan orang dari pelajar, komunitas kebudayaan seperti Paguyuban Menggala manik, Kinanthi, Sekar Kawedar dan lainnya serta masyarakat umum.

Dr. Ng. Tirto Adi, M.Pd.kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Sidoatjo mengatakan kebetulan hari ini bisa mengikuti mulai awal sampai akhir menurut saya kegiatan semacam ini memang perlu dihidupkan dan dilestarikan bahkan kita tahu sendiri dengan adanya paguyuban macapat merupakan salah satu strategi, modal untuk melestarikan kekayaan budaya Nusantara

“Kegiatan nembang atau gladen macapat memang perlu dihidupkan dan dilestarikan melalui paguyuban kebudayaan, dengan difasilitasi dari dinas” kata Dr. Ng. Tirto Adi, M.Pd.

“Contoh tembang macapat yaitu megatruh bisa membuat orang lebih santun, memperhalus akal budi dan menjaga harmonitas dalam kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tambahnya

Kepala dinas menambahkan salah satu tembang macapat yang dicontohkan Megatruh, ini akan memperhalus akal budi kita, jadi memang hakikat hidup itu sebenarnya akal budi kita harus halus supaya kita itu bisa mengorangkan orang, bisa sopan santun pada orang lain, dengan begitu maka akan mampu menjaga harmonitas dalam kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saya percaya kalau kebudayaan Jawa budaya daerah ini dikembangkan oleh kita semua maka tidak ada pikiran culas, niatan yang tidak baik ini yang saya maksud memperhalus akal itu

BACA JUGA   Satreskrim Polresta Sidoarjo Bekuk Pelaku Pembelian BBM Bersubsidi Jenis Solar Dalam Jumlah Besar

Bapak Tirto menjelaskan saya pikir sebagian anak-anak yang masih belum mengerti hakikat dari kebudayaan macapat. Kita saksikan tadi kalau diuraikan dalam Megatruh mereka yang tidak tahu maknanya maka mereka mengatakan jadul. Ketika nanti mereka tahu makna saya yakin tidak akan mengatakan jadul, makanya yang yang penting menurut saya kebudayaan semacam itu mungkin bisa ditransformasi, mungkin nanti ada transletnya dalam bentuk bahasa Indonesia, dalam bentuk bahasa Inggris sehingga nantinya menjadi gaul bagian anak muda tetapi tetap kebudayaan original.

“Mungkin bagi anak muda yang tidak mengerti atau mengenal hakekat dari macapat akan mengatakan jadul tapi setelah mengerti akan berbeda dan bisa ditransformasikan mungkin nanti ada transletnya dalam bentuk bahasa Indonesia, dalam bentuk bahasa Inggris sehingga nantinya menjadi gaul,” terang Pak Tirta

Bapak Kadis menjabarkan langkah-langkah kedepan supaya nanti yang melestarikan ini tidak hanya generasi tua dan nanti bisa jadi kita setiap kali ada acara semacam ini siswa harus diundang dengan tujuannya anak-anak atau pelajar-pelajarnya nanti yang menerima tongkat estafetta melestarikan budaya daerah sehingga harapannya nanti ini tidak sampai punah, jangan sampai lokal genius, local wisdom atau kearifan lokal yang bagus menjadi punah gara-gara tidak ada penerusnya ini yang pertama

BACA JUGA   Kapolres Sumbawa Barat Pimpin Tradisi Pembaretan dan Pengenalan Lingkungan Bintara Baru

“Kedepannya harus mengundang pelajar untuk ikut serta kegiatan seperti ini supaya local wisdom bisa bertahan dan lestari selamanya,” terang Pak Kadis.

Yang kedua saya minta nanti di bulan bahasa atau event-event di hari pendidikan nasional setiap tahun ada lomba untuk menggelar kesenian-kesenian semacam ini.

Drs. Suwarmin M.Sn mengatakan saya sangat menghormati dan mengapresiasi kegiatan ini yang sangat luar biasa sekali karena sesuai dengan fungsi institusi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak hanya pendidikan formal bahkan kebudayaan titik bawa kegiatan ini mencakup beberapa paguyuban Macapat di Sidoarjo atau masyarakat umum serta pelajar ini yang menarik. Jadi pendidikan formal lewat sekolah tapi kebudayaan di dalam masyarakat dirangkul juga

“Aya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sesuai dengan institusinya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang melestarikan kebudayaan macapat,” kata Drs. Suwarmin M.Sn

Dan kegiatan ini yang menariknya lagi selain dihadiri sesepuh, pinisepuh juga dihadiri pelajar berdialog tentang seni budaya macapat sehingga ada regenerasi dan tidak akan punah di kemudian hari.(msa)

Artikel Lainnya

Back to top button