Ragam Informasi
Trending

Kawasan Gunung Rinjani Darurat Sampah, Ini Tanggungjawab Bersama


Lombok Utara.Mediajurnalindonesia.id-Sempat beredar vidio di beberapa WAG (WatshApp Group) yang memperlihatkan kondisi di sekitar kawasan Gunung Rinjani tepatnya di sekitar Segara Anak yang kumuh di sebabkan oleh banyak sampah yang menumpuk di beberapa titik dan berserakan sehingga memberikan kesan yang buruk di mata para pendaki yang kali pertama menginjakkan kaki di Rinjani, tentu hal ini sangat merugikan daerah kita karena kedepannya akan berdampak kepada penurunan jumlah pengunjung/pendaki ke Gunung Rinjani.

Persoalan sampah merupakan persoalan darurat yang harus menjadi perhatian serius instansi terkait dan juga semua kita, terlebih lagi dengan persoalan sampah yang ada di kawasan Gunung Rinjani saat sekarang ini pasca di bukanya kembali pendakian ke Gunung Rinjani yang sempat di tutup beberapa waktu lalu di sebabkan adanya pandemi Covid-19.

BACA JUGA   Sat Samapta Polres Sumbawa Barat Laksanakan Pengamanan Obvitnas dan Penjagaan PT. AMNT Sumbawa Barat

Kawasan Gunung Rinjani sebagai salah satu paru-paru dunia,dan juga aset daerah NTB yang kebersihan dan kelestariannya harus tetap di jaga oleh kita semua.

Terkait dengan beredarnya vidio tersebut banyak menuai berbagai macam reaksi dan tanggapan yang beraneka ragam baik dari para pelaku usaha/Trekking Operator ( TO ) para pendaki dan juga dari Kepala TNGR sendiri.

“Salah seorang pendaki asal Pasuruan Jawa Timur, mba Lintang menceritakan keterkejutannya dengan kondisi kawasan pendakian Gunung Rinjani yang sangat sangat tidak terurus sampah berserakan dimana mana dan bau busuk akibat tumpukan sampah, benar benar ini di luar eksfektasi saya, aduh pusing dah,”cetusnya.

“Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan WhatsApp, Minggu (7/05/2023) Dedy Kepala TNGR menyampaikan pandangannya, bahwa pada prinsip dasarnya adalah persoalan sampah tersebut menjadi tanggung jawab masing- masing pendaki. sehingga kedepannya di harapkan para pendaki bisa cerdas, yakni dengan membawa turun sampahnya masing masing. begitu juga halnya dengan pendaki yang memakai jasa TO ( Trekking Operator ) maka kewajiban TO lah yang harus membawa turun sampah tersebut,”sebut Dedy.

BACA JUGA   Penonton MotoGP Tembus 102 Ribu, Arus Lalu Lintas Tetap Lancar

Tanggapan dan masukan juga datang dari salah satu perwakilan TO ( Trekking Operator ) Lalu Ahmad Yani,di sisi lain peran pemerintah juga yang punya otoritas serta kepentingan disitu mestinya harus bisa menyeimbangkan feedback yang masuk ke kawasan serta
Harus ada edukasi agar pendaki yang datang memahami apa yang jadi kewajiban mereka.Ungkapnya

“Kami juga sedang mencoba mengupayakan untuk memberlakukan sistem deposit bagi pengunjung lokal,Pengunjung menebus sampah bawaan mereka untuk dibawa turun”Sambungya.(Doel)

Artikel Lainnya

Back to top button