Majene,Sulbar Mediajurnalindonesia.id-Seiring dengan perkembangan zaman yang dibarengi oleh arus globalisasi & informasi yang serba digital , maka tidak dapat dipungkiri lagi masuknya berbagai macam paham-paham keagamaan extrim (radikal ) yang dapat merusak persatuan & kesatuan Bangsa serta dapat mengancam keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) , maka kementerian agama wilayah Provinsi Sulawesi barat mengadakan kegiatan Pembinaan Paham Keagamaan kepada , Kepala Kantor Urusan Agama , Penyuluh Agama Islam & organisasi keagamaan (Ormas ) se-provinsi Sulawesi barat mulai dari tgl 7 S/d -9/06-2023.
Acara pembinaan paham keagamaan ini dibuka langsung oleh Kakanwil Kementerian Agama Sulawesi Barat ( Drs H.Syafrudin Baderung M.Pd.) ,yang dipusatkan di Grand Hotel Aulia RedDoorz , jalan Ratulangi , kecamatan Banggai , kabupaten Majene , yang diikuti oleh 30 peserta utusan dari semua kabupaten , se-Provinsi Sulawesi Barat .
Dalam acara kegiatan yang diadakan oleh Kementrian Agama wilayah Provinsi Sulbar tersebut melibatkan beberapa narasumber sebagai pembawa materi , diantaranya dari Majlis Ulama Indonesia/MUI ( Prof Dr KH.Napis Juwaini MA ), Forum komunikasi Ummat Beragama/ FKUB ( Dr H.Sahabudin Kasim
M Hi ) dan dari Unsur Kementerian Agama Wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
Pada kesempatan itu Kakanwil Kementerian Agama Sulbar menyampaikan tentang tujuan & harapan diadakannya kegiatan Pembinaan pemahaman agama adalah agar para peserta dapat mendeteksi , mengawasi sejak dini atas adanya potensi paham-paham yang radikal dan meresahkan warga masyarakat kemudian diharapkan mampu memberikan pemahaman dengan baik & benar dengan cara yang bijaksana penuh hikmah.
,” Jika kita memahami Islam secara sempit maka segalanya akan dikatakan Bid’ah , haram , kafir ,sesat dan lain sebagainya sementara yang boleh mengatakan sesat dan menyesatkan adalah fatwa dari Majelis Ulamak Indonsia ( MUI ),”Jelasnya.
Sementara itu Ketua Majlis Ulamak Indonesia Prov.Sulbar Prof.Dr.KH.Napis Juwaini MA mengharapkan kepada ummat Islam dan ummat agama yang lain agar ada keseragaman didalam menjalankan agamanya , supaya tidak mudah memvonis bahwa seseorang atau kelompok yang lain adalah sesat.
,” Orang yang cenderung menyalahkan orang lain dan menyatakan hanya ajaran/keyakinan mereka saja yang benar , bisa membuat orang menjadi Radikal ,” ucap KH.Napis Juwaini Ketua Rais Am NU Sulawesi Barat ini .
Dalam kesempatan yang sama ketua Forum Komunikasi Ummat Beragama/FKUB Sulbar
(Dr.H . Sahabudin Kasim M . Hi ) dan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Majene ( H.Mustafa Tangngali ) mengungkapkan bahwa pada dasarnya semua agama mengajarkan nilai- nilai kebaikan kepada ummatnya kemudian terjadi perbedaan dalam paham keagamaan , karena kita cenderung menafsirkan agama itu menurut kemauan sendiri-sendiri sehingga mudah mengkafirkan orang lain padahal belum tentu benar.
,” Agama Islam jelas dari Allah dan mutlak kebenarannya sementara pemahaman agama belum tentu benar ,” singkatnya.
Begitu juga ungkapan dari H.Mustafa Tangngali bahwa bagi ummat Islam tidak akan tersesat sepanjang hidupnya sepanjang berpegang teguh kepada ajaran agamanya dan berpedoman kepada kitabnya dalam kondisi apapun ,” Panduan beragama bagi ummat Islam itu adalah Al-Qur’an & Hadits ,” ucap Mantan kepala kantor kementerian agama kabupaten Mamuju Utara ini.( H.M )