Sumbawa Barat.Mediajurnalindonesia.id– Disela sela usai rapat paripurna pengucapan sumpah Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat periode 2024-2029,Dr Aheruddin Sidik SE.ME dan Riyan Maulana.S.Ap mendapatkan ucapan selamat mulai dari Ketua DPRD KSB sampai pendukungnya.
Dr.Aheruddin Sidik SE.ME mengatakan secara resmi saya mengundurkan diri sebagai anggota DPRD KSB karena saya maju sebagai calon wakil Bupati Sumbawa Barat berpasangan Fud-Aher, kemudian sebagai penggantinya adalah Riyan Maulana, S.Ap tetap di Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat.
“Dengan digantikan Riyan Maulana.S.Ap yang nantinya akan meneruskan program kerja saya untuk aspirasinya masyarakat di kecamatan Poto Tano dan Seteluk insyaallah akan di tuntaskan 5 tahun kedepan, ” tuturnya kepada media rabu (6/11/24).
Jadi selama saya sebagai anggota DPRD Sumbawa Barat memiliki catatan atau bank data sehingga konsep saya aspirasinya masyarakat harus dijalankan,Riyan Maulana.S.Ap akan melanjutkannya dan saya akan mendampingi dan membinanya.
” Karena di periode ke 4 sebagai anggota DPRD Sumbawa Barat belum saya jalankan mungkin ada janji atau ucapan kepada masyarakat, mungkin ada aspirasi belum terselesaikan maka kewajiban Riyan akan melanjutkannya (saya siap sebagai garansinya) karena Riyan Maulana.S.Ap bukan orang lain melainkan keponakan saya sendiri.
Doktor Muda di KSB Aheruddin Sidik menjelaskan yang diberitakan oleh rekan- rekan media terkait dengan hak yang pernah di berikan oleh sekwan, saya tipe orang yang tidak meminta minta bahkan saya bertanya kepada pak sekwan benar kah ini saya tanda tangan?sekwan menjawab bapak menjadi anggota DPRDnya belum di PAW belum ada SK yang kami terima sehingga hak bapak masih ada,dengan terpaksa saya melakukan menandatangani pada tanggal 4, kemudian saya menerima pencairan itu pada tanggal 8,dan pada tanggal 12 mulai perdebatan di internal maka tanggal 14 uang tersebut saya kembalikan.
” Saya orang yang tidak mau mengambil yang bukan hak saya,karena saya didesak untuk mengambilnya bahwa ada asumsi kalau saya belum ada SK Pemberhentian ini penting saya sampaikan agar clear jangan di goreng oleh media dalam lawan politik saat ini,” tegasnya
Dr.Aheruddin, dan uang itu tidak pernah saya minta dan datang ke kantor,namun bendahara yang datang ke rumah untuk memberikan uang tersebut. Maka saya meminta kepada rekan-rekan wartawan agar membuat berita yang berimbang, dan saya memahami ini kondisi politik sehingga saya di cari kesalahan di hadapan masyarakat melalui media.(Rozak)