Kab Bima.Mediajurnalindonesia.id-Masalah Program Keluarga Harapan (PKH) seakan menjadi momok yang tidak memiliki solusi dari pemerintah.
Sahrul mengungkapkan bahwa ibunya memiliki kartu PKH dan hampir setiap waktu penerimaan bantuan ia tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun. “Saat proses pencairan, ia hanya diberi resign penarikan saja, tanpa ada uang sepeserpun,” Katanya saat ditemui di kediaman yang rt 7 Desa Cenggu, Kamis, (9/3)
Ia juga menambahkan bahwa kemarin saat dirinya pergi melakukan cek di BriLing terdekat, dirinya mendapatkan bahwa pin kartunya sudah diganti.
Pihaknya mempertanyakan kaitan dengan masalah yang dihadapi dirinya, siapa yang sudah mengganti pin kartu PKHnya dan kalau pemerintah sendiri yang sudah menggantinya kenapa pihaknya tidak pernah dikonfirmasi terlebih dahulu. “Kalau pemerintah yang menggantinya, harusnya dikonfirmasi ke kami,” Tegasnya
Ditempat berbeda Najmi yang juga warga desa cenggu mempertanyakan, apa alasan pemerintah sehingga mengeluarkan bantuan penerima manfaat PKH dicairkan sebagian sementara sebagian yang memiliki kartu PKH tidak dicairkan bantuan tersebut. “Kenapa pencairan hanya sebagian, sementara sebagian lagi tidak dicairkan,” Tanyanya
Ia berharap agar kiranya pemerintah daerah dinas sosial lewat perpanjangan tangannya pendamping PKH yang ada di desa dan kecamatan agar kiranya dapat melaksanakan sosialisasi kaitan dengan polemik yang terjadi. “Agar tidak menjadi polemik seperti ini, harusnya pendamping PKH sosialisasi dong ke kami agar kami tidak mempermasalahkan seperti ini,” Harapnya
Ditambahnya, jangankan untuk melakukan sosialisasi bertemu dengan masyarakat yang memiliki kartu PKH saja engga.
Sementara pihak pendamping PKH Desa Cenggu dan Dinas Sosial belum bisa dikonfirmasi.(van)