Sumbawa Barat.Mediajurnalindonesia.id – UMKM Bakso Emak Seteluk sukses berkat Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT.AMMAN yang bekerjasama dengan Narasa sebagai mitra pelaksana program menjalankan Program “Branding dan Marketing” kepada mitra UMKM AMMAN. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2021 dan sudah mendampingi 2 batch penerima manfaat.
Zakiah,S.Pd Owner Best Bakso Emak Seteluk menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada PT.AMMAN yang sudah memberikan pendampingan melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) nya.
Ia menceritakan,berawal dari jualan kecil- kecil di rumah saja dari pada tidak ada pekerjaan, sehingga kami mencoba membuat bakso menggunakan kuah rempah khas Sumbawa Barat, pasalnya Bakso itu merupakan khas dari jawa namun ia dan mertuanya membuat Bakso emak Seteluk.
” Kenapa menggunakan nama Bakso Emak Seteluk karena resepnya dari Emak hingga turun temurun dari dulu memberikan usaha bagi kita pertama usaha kecil- kecilan pada tahun 2017, alhamdulillah berkat cerita dari mulut ke mulut kalau rasa Bakso nya lumayan enak dirinya sebagai pedagang bukan sebagai pembisnis,” kata zakiah sabtu (5/10/24).
Lanjutnya,akhirnya ada kesempatan kita dari PT.AMMAN untuk mengikuti pelatihan dalam Berbisnis, Brending dan Marketing. Awalnya kita belum faham apa itu brending dan apa itu Marketing,karena menurut kami berdagang itu jualan habis pulang.
” Setelah kami mengikuti pelatihan dari PT.AMMAN alhamdulillah kami di ajarkan bagaimana cara membrending yaitu memperkenalkan produk kami ke orang lain di seluruh wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat. Termasuk diperkenalkan melalui Bazar/pemeran yang ada kegiatan dengan PT.AMMAN.” tuturnya
Zakiah bersyukur Alhamdulillah berkat pelatihan dari PT.AMMAN Brending kami bisa di kenal omset bisa meningkat,omset awal 500 ribu hingga bisa mencapai 100 juta karena melalui media sosial.Dari pelatihan tersebut kita dalam perdagangan harus pertahankan rasa dalam produk,kami pernah mengirim prodak ke luar negeri yaitu hongkong.
Menurutnya, orang jual Bakso gak mungkin bisa di jual ke luar negeri, karena kita mendapatkan pelatihan dari PT.AMMAN kami bisa lakukan seperti itu, kemudian kami mendapatkan sebagai peserta Brending urutan terfavorit,terpilih mewakili wawancara produk AMMAN karena kami pernah jualan di Mandalika di Sirkuit MotoGP sehingga produk kami di kenal di kanca internasional.
Diriya menceritakan,kenapa omset 100 juta perbulan karena harga daging sapi itu mahal, awal kita produksi hanya 2,5 -5 kg sekarang bisa mencapai 15- 30 kg per hari,karna kami memiliki mitra kerja yaitu orang mengambil barang dengan Brending kami ,kemudian mereka jual dan alhamdulillah mereka bisa berpenghasilan melalui prodak kami ini.
” Kemudian jualan kami pertama hanya bakso Mangkuk saja namun sekarang ada bakso Wajan dan bakso Dandang Mini disitulah omset kami meningkat. Sehingga ketika ada Bazar/ Pameran dan Catering omset kami bisa 3 jutaan.” ucapnya
Sehingga dalam sehari omset bisa 3 juta hingga 6 juta,walau kami sudah memiliki Brending kami tidak menunggu bola namun kami menjemput bola dengan menawarkan produk ke Pemerintah Daerah yaitu mendatangi ke Dinas-Dinas ketika ada pesanan kami menggunakan Dandang Mini.(Rozak)