DaerahNasional

HMS Mempertanyakan Realisasi Vaksin PMK di Pulau Sumbawa Yang Belum Maksimal

JAKARTA. Mediajurnalindonesia.id-Pemerintah pusat melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana ) RI, beberapa waktu lalu Provinsi NTB mendapatkan jatah 1,4 juta vaksin dan dilakukannya vaksinasi serentak untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak.

Anggota Komisi IV DPR RI dari fraksi PAN Daerah Pemilihan NTB 1 Pulau Sumbawa H.Muhammad Syafrudin ST.MM akrab disapa HMS dikenal peduli dan sederhana menyoroti atas kurangnya Realisasi Vaksinasi PMK di Pulau Sumbawa belum maksimal.

“Dengan data yang didapat Kabupaten Dompu target 294.000 baru terealisasi 1.400 vaksin, Kabupaten Bima target 312.350 baru terealisasi 15.300 Vaksin, Kabupaten Sumbawa Target 300.000 baru terealisasi 25.000 Vaksin, Kabupaten Sumbawa Barat target 98.964 baru terealisasi 7.000 Vaksin total target 735.314 .sementara yang sudah dilaksanakan vaksin baru 48.700 sangat jauh dari target. Data ini didapat dari pendataan pihak pemerintah kota dan kabupaten di pulau Sumbawa,” Kata HMS tiga periode DPR

BACA JUGA   Masalah Pengiriman Hewan, HMS Rapat Dengan Kepala Badan Karantina Melalui Zoom  

Polisi partai PAN menambahkan, pencapaian ini masih jauh dari target. Pasalnya, pencegahan PMK ini sangat perlu bagi masyarakat melalui vaksin di lapangan seperti hewan ternak dan lain lainnya.

BACA JUGA   Menjelang HUT Kodam IX/Udayana Ke-64 Tahun 2022, Korem 162/WB Gelar Serbuan Vaksinasi Covid-19.

” Disisi lain, masyarakat Pulau Sumbawa sebagian besar juga memelihara hewan ternak jadi PMK harus mampu dipenuhi target guna menghindari dampak bagi para peternak se-Pulau Sumbawa agar mereka tak merugi,”tegas HMS Kandidat Doktor Universitas Brawijaya kepada media sabtu (3 /9/22).

HMS berharap pemerintah kota dan kabupaten di pulau Sumbawa mampu mencapai target vaksin guna menghindari PMK,”Karena daging sapi di pulau sumbawa sudah dikenal di Jabodetabek sedikit lemak dan dagingnya padat ” tuturnya (Rozak).

Artikel Lainnya

Back to top button