Daerah

Ummi Rohmi dan Tingginya Tingkat Keterpilihan

Mediajurnalindonesia.id-

Penulis : Ahmad Efendi, Pemerhati Sosial-politik, Staf Pengajar pada Jurusan Sosiologi Agama UIN Mataram

Ummi Rohmi mempunyai elektabilitas ( tingkat keterpilihan tertinggi) dibandingkan bakal calon lain. Pada simulasi yang diterbitkan oleh surveyor Ummi Rohmi mengatasi Dr. Zul, Dr. Iqbal maupun bakal calon lainnya. Jika mengatasi Dr. Iqbal bisa jadi merupakan hal yang lumrah karena bagaimana pun ia dapat dikatakan sebagai pendatang baru di bursa bakal calon gubernur, namun ketika Ummi melewati hasil survei Dr. Zul maka itu artinya pada diri Ummi ada hal yang istimewa. Apa itu?

Pertama Ummi Rohmi adalah sosok perempuan yang berasal dari organisasi massa (ormas). Dengan demikian kekuatan komunal ormas dapat menjadi kohesivitas sosial bagi Ummi Rohmi untuk menciptakan relasi lebih luas dengan masyarakat NTB lainnya, sehingga out putnya keterkenalan Ummi Rohmi di masyarakat mengalami dinamika meninggi. Sekumpulan masyarakat di ormas dengan demikian dapat menjadi jaringan yang kompleks untuk memperkenalkan, mensosialisasi, bahkan mensugesti masyarakat NTB untuk menjatuhkan pilihannya pada Ummi Rohmi.

Kedua, Ummi Rohmi mempunyai track record “putih”. Hampir tidak ada isu yang dapat menjadi penghalang masyarakat untuk “menghukum” Ummi Rohmi. Selama masa kepemimpinan Ummi di berbagai tempat mulai dari institusi DPR, Universitas di Lombok Timur sampai pada menjadi wakil gubernur, hampir tiada isu miring yang dapat dijadikan sebagai penilaian untuk mendegradasi nama baik Ummi Rohmi.

Ketiga, selama masa kepemimpinan Ummi Rohmi sebagai wakil Gubernur program yang dihela oleh Ummi Rohmi seperti program posyandu keluarga merupakan program yang berhasil bagi melayani masyarakat NTB terkait kebutuhannya yang paling dasar yaitu layanan kesehatan. Di masa kepemimpinan Ummi Rohmi sebagai Wakil Gubernur semua posyandu di NTB bertransformasi 100 persen menjadi posyandu keluarga yaitu posyandu terpadu yang tidak hanya melayani Ibu hamil dan balita, tetapi menjadi garda terdepan dalam melayani semua aspek kesehatan masyarakat dari berbagai tingkatan umur dan jenis kelamin.

BACA JUGA   Pj Gubernur Hadiri Penetapan Mirza – Jihan Jadi Gubernur – Wagub Lampung Terpilih

Modal sosial yang beririsan dengan modal politik di atas kemudian menjadi fenomena positif bagi masyarakat NTB pada umumnya. Pada gilirannya dapat menjadi produk elektabilitas di mana Ummi mampu menyalib popularitas Dr. Zul yang nota bene sebagai NTB 1 kemarin. Tentunya hal ini patut menjadi kesyukuran pihak Ummi Rohmi untuk terus meningkatkan elektabilitas dan mempertahankannya sampai pada membuahkan hasil kemenangan nantinya di bulan Desember usai pemilihan gubernur/wakil gubernur di akhir bulan November 2024.

Dukungan Super Struktur

Tidak terlalu sulit bagi Ummi Rohmi dan pasangannya Musyafirin membentuk tim relawan. Jika tidak dengan kekuatan jaringan ormas secara langsung, terbentuknya lewat simpatisan dan pecinta.
Hal ini terjadi dari di berbagai kabupaten/ kota, mulai dari Lombok Barat sampai Kabupaten Bima. Artinya kelebihan Ummi Rohmi datang dari super struktur ormas dan relasi ormas itu sendiri dengan masyarakat yang berkait berkelindan membentuk kanal besar bagi memilih dan memenangkan Ummi Rohmi

BACA JUGA   Gelar Lomba Fashion Street, Pemda KLU dan Bea Cukai Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal

Jika bakal calon lain mempunyai kekuatan struktur berupa partai maka Ummi Rohmi mempunyai struktur dan super struktur. Ummi Rohmi di samping diback up struktur partai juga disupport oleh ormas dan kohesivitas ormas dengan masyarakat. Dengan demikian Ummi mempunya sumber kekuatan ganda. Di sisi lain Ummi Rohmi sebagai bakal calon gubernur mempunyai aura kharismatik yang cukup kuat memberikan pengaruh kepada masyarakat. Oleh karena itu menjadi tidak terlalu merisaukan bagi Ummi Rohmi walaupun harus bertarung dengan dukungan yang “ramping” jikalau nantinya lawan menggunakan kekuatan koalisi gemuk.

Kelebihan ormas dengan kohesivitas sosial nya yang baik dengan masyarakat mempunyai sandaran “ideologis”. Kata zurriyat misalnya yang sering terdengar dari para pendukung Ummi di dalam ormasnya merupakan kata yang merfresentasi kekuatan ideologis ormas dan masyarakat yang kekuatannya ganda dari pada model dukungan sesaat pragmatis.Kekuatan ideologis bisa jadi menjadi kekuatan yang lebih dari pada kekuatan primordial.

Setidaknya fenomena Indonesia sebagai satu kesatuan yang diikat oleh pancasila menjadi buktinya. Seirama dengan itu kekuatan zurriyat dalam hal ini dapat merujuk pada pendahulu yaitu Almagfurllah Maulana Syeikh ZAM yang tidak hanya kuat secara historisitas dalam pembangunan pendidikan di Lombok, tetapi juga banyak berkaitan dengan tokoh-tokoh besar ulama Lombok dan NTB lainnya. Fenomena ini mau tidak mau mempunyai pengaruh yang cukup di dalam ikut memperbesar potensi keterpilihan Ummi Rohmi. Setidaknya untuk sementara memimpin dari sisi tingginya elektabilitas.(Ramli)

 

Artikel Lainnya

Back to top button