Kabupaten Bima.Mediajurnalindonesia.id-
Memprihatinkan, seorang nenek asal Dusun Karombo Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Hamidah (70) hidup di rumah panggung yang nyaris ambruk. Diketahui, nenek Hamidah tinggal seorang diri dengan kondisi kedua matanya buta. Sehingga semua kebutuhan mengandalkan belas kasih dari keluarga dan tetangga.
Warga Karombo Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Majid membenarkan kondisi nenek Hamidah seperti itu. Untuk mendapatkan makanan dibantu oleh keluarga dan tetangga.
“Kita kasian terhadap Nenek Hamidah, mata buta tapi hidup sendiri di rumah panggung yang hampir ambruk,” jelasnya.
Kata Majid, Nenek Hamidah sebelumnya tidak pernah menikah. Setelah ditinggal mati oleh kedua orang tuanya puluhan tahun silam, ia hidup sendiri di rumah tersebut.
“Semoga ada yang mau bantu Nenek Hamidah, sehingga dapat merasakan hidup layak seperti orang lain,” pintanya.
Relawan Kemanusiaan, Gabidom Singapore Sosial Aksi, Nazilah mengungkapkan, mendapat informasi Nenek Hamidah warga miskin yang hidup sendirian di rumah panggung hampir roboh, ia mengaku siap membantu menggalang dana. Yakni untuk kebutuhan seperti Sembako maupun bahan material untuk perbaikan rumah milik Nenek Hamidah.
“Kita dapat informasi bahwa Nenek Hamidah hidup sendiri dengan kondisi mata buta. Terlebih Ia hidup di rumah panggung nyaris ambruk,” kisahnya lewat Whatsapp, Jumat (22/7).
Sambung Nazilah, jika ada yang berkenan membantu bisa menghubungi Ketua Gabidom Singapore Sosial Aksi Aditt Delapanenam, Bendaraha Atha Cosmetic Bima berserta anggota lainnya seperti Laina, Furah MB Mbojo, Rafa Aaqila, Fatimah Azzahra, Muraidin Rhey, Imam Irmansyah Kacumpukain dan Ika Putry Dompu.
“Mari bahu membahu untuk membantu Nenek Hamidah. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” ungkapnya.
Diharapkannya, bukan saja relawan kemanusiaan, kepada pihak pemerintah dan semua elemen supaya memeberikan sumbangsih agar meringankan beban Nenek Hamidah. Sehingga warga miskin asal Desa Sangiang itu dapat merasakan hidup layak seperti warga lainnya,” tutup Nazilah. (Van)