Kota bima-NTB.Mediajurnalindonesia.id- Ternak yang ditarik kembali disalah satu warga Tolotando kelurahan Matakando, Kecamatan Mpunda, Kota Bima untuk dipelihara bukan bantuan politik dan kalimat bantuan itu adalah bantuan untuk pelihara sistem bagi hasil.
Anggota DPRD Rafidin S.Sos. mengatakan dari hubungan baik anak buah saya dengan Fitri Darmawan keluarga Damsus saya mempercayai dia sebagai pemelihara dengan sistem bagi hasilnya, satu induk kambing yang lahir 2 ekor anak, saya pribadi ambil satu dan dia satu ekor hasil kesepakatan bersama buah saya dan memberikan informasi kepada saya dan saya pun sepakat dengan seperti itu.
” Pertama anak buah saya pribadi membawa empat ekor kambing dan kedua kalinya membawa empat ekor kambing yang saya berikan untuk dipelihara ada 8 ekor.” terangnya
Rafidin secara pribadi pergi melihat kambing yang dipelihara dan betapa senangnya kami melihat 3 ekor induk kambing sudah melahirkan 4 ekor anak dengan jumlah 13 ekor .
” Pada bulan lalu saya pergi melihat bersama anak buah sekitar sebulan dan saya kaget melihat kambing tinggal enam ekor, lalu saya bertanya,” mana lagi kambingnya ,katanya sudah mati karena makan sarung dan lain-lain ” jelas Rafidin
Lanjutnya,kalau pun kambing mati pasti memberikan informasi kepada saya selaku pemilik kambing dan semuanya tidak pernah dia berikan kabar ataupun memberikan dokumentasi foto ataupun video kambing yang mati untuk pembuktian kematian kambing.
Dua hari kemudian Rafidin suruh anggota untuk melihat lagi kambingnya dan betapa kagetnya sewaktu diberitahukan lewat telpon sama anak orang suruhan saya bahwa kambing tinggal 5 ekor lagi .”Karena saya anggap dia tidak jujur akhirnya saya tarik kembali kambing yang saya kasih untuk dipelihara ,”ujarnya
Apa yang di katakan Fitri Darmawan keluarga Damsus kepada saya bahwa itu kambing bantuan itu bohong semuanya, bagaimana memberikan bantuan secara politik sedangkan dia orang kota Bima sedangkan saya dewan kabupaten Bima.
saya tidak kenal mereka yang kenal dia anak buah saya di tolotando dua orang yang bawa kambing itupun anak buah saya yang kerja di koran.Dan lebih ironisnya lagi anak kambing yang dilahirkan dari 3 induk 4 ekor udah hilang semuanya.
” Tidak ada kata bantuan secara pribadi melainkan sistim bagi hasil kalopun bantuan hanya satu atau dua ekor bukan sebanyak itu lagi pula saya gak kenal .”tegasnya.(van)